SAMARINDA – Proyek pembangunan ibu kota negara (IKN) di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara yang dimulakan akhir tahun ini membuat sektor otomotif kian optimistis. Dengan banyaknya orang yang datang ke Bumi Etam diyakini mampu menggerek permintaan motor baru.
Sadeq Ben Fajar Fani, selaku Manager Shop Sinar Utama Antasari, diler Yamaha di Samarinda mengungkapkan dampak perpindahan IKN sudah dirasakan tahun lalu. Di mana penjualan naik sekitar 6-7 persen dibandingkan 2018. “Apabila ada pembangunan terkait IKN, permintaan motor di daerah tersebut biasanya naik. Makanya kita akan ekspansi ke daerah tersebut,” tuturnya, Minggu (5/1).
Seperti biasa, pada triwulan pertama tahun ini pihaknya akan melakukan pendekatan dalam pengembangan bisnis. "Pasti akan kita lihat bagaimana cara mengembangkan pangsa pasar di daerah tersebut. Termasuk kondisi pasar untuk menyesuaikan segmen menengah ke bawah, menengah dan menengah ke atas," ujarnya.
Pada tahap awal, mereka akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Supaya komitmen antara managemen dan masing-masing divisi bisa saling bersinergi. “Pengembangan internal dahulu lalu keluar. Contohnya bengkel, kita akan dorong mekanik dapat mengatasi permasalahan kendaraan dengan cepat dan pelayanan terbaik," ucapnya.
Sepanjang 2019, tambah Sadeq, motor skuter matik (skutik) menjadi penyokong utama. Dengan andalan motor seri Nmax dengan kontribusi mencapai 60 persen. Saking besarnya permintaan, pelanggan bahkan harus indent hingga tiga pekan. "Pada akhir tahun lalu, kami meluncurkan Nmax seri baru. Dengan tambahan unit ini, kami yakin bisa memenangi pasar,” tegasnya.
Dia memprediksi tahun ini pasar akan bergerak ke arah menengah dan atas. "Kami berharap adanya pembangunan IKN bisa menggeliatkan setiap lini sektor ekonomi. Dari situ kita optimistis perekonomian Kaltim akan melejit. Saya merasakan dari 2015 setelah penurunan perekonomian yang lumayan. Dengan adanya IKN ini akan membawa dampak baik bagi semua lini," tutupnya. (*/ain/ndu/k18)
