Penurunan BBM Disambut Positif, Tetap Waspadai Kondisi Minyak Dunia

- Senin, 6 Januari 2020 | 10:58 WIB
Kabar menggembirakan menghampiri masyarakat. Di tengah kenaikan iuran BPJS Kesehatan dan cukai rokok, akhir pekan lalu Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax, pertamax turbo, pertamina dex, dan dexlite.
Kabar menggembirakan menghampiri masyarakat. Di tengah kenaikan iuran BPJS Kesehatan dan cukai rokok, akhir pekan lalu Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax, pertamax turbo, pertamina dex, dan dexlite.

BALIKPAPAN – Kabar menggembirakan menghampiri masyarakat. Di tengah kenaikan iuran BPJS Kesehatan dan cukai rokok, akhir pekan lalu Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax, pertamax turbo, pertamina dex, dan dexlite.

Penurunan harga berlaku mulai Minggu, 5 Januari 2020, pukul 00.00 waktu setempat. Harga baru yang berlaku di beberapa daerah bisa berbeda-beda karena dipengaruhi oleh perbedaan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) di masing-masing daerah.

Selain itu, penurunan harga juga bervariasi seperti di Kaltim, Pertamax mengalami penyesuaian dari Rp 10.500 menjadi Rp 9.400 per liter. Pertamax Turbo dari Rp 11.400 menjadi Rp 10.100 per liter. Kemudian Pertalite tak berubah. Tetap Rp 7.850 per liter.

Di kelompok Dex Series atau BBM mesin diesel, harga Dexlite dari Rp 10.400 menjadi Rp 9.700 per liter. Pertamina Dex Rp 11.950 turun menjadi Rp 10.450 per liter. Sedangkan untuk harga Pertalite dan BBM bersubsidi tidak mengalami perubahan.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, penyesuaian harga BBM merupakan aksi korporasi yang mengacu pada ketentuan yang berlaku sesuai penetapan pemerintah. Pemerintah memang menetapkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM 187K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM.

BBM tersebut disalurkan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN). "Kami telah berkoordinasi dengan instansi terkait dan memastikan pelayanan kepada masyarakat terus berjalan dengan baik, terutama pelanggan setia produk-produk unggulan Pertamina,” ujar Fajriyah.

Dengan adanya penyesuaian harga ini, Pertamina berharap loyalitas masyarakat terhadap produk-produk BBM perusahaan. Selain itu, penurunan harga merupakan upaya perusahaan untuk mengajak masyarakat menggunakan produk-produk BBM berkualitas.

Dewan Pembina Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Balikpapan Afiudin Zainal Abidin mengatakan, penurunan ini kemungkinan karena Pertamina tahun lalu berhasil menekan keran impor minyak mentah. Meski belum terlalu besar, dampaknya mulai terasa. Selain itu, satu per satu KKKS diambil alih oleh Pertamina.

Namun, sambung Zainal, meski mengalami penurunan kondisi global tepat patut diwaspadai. “Timur tengah bergejolak, seperti Iran dan Amerika Serikat sedang konflik menyebabkan harga minyak dunia saat ini naik sebesar 4 persen,” ungkapnya.

Harga minyak mentah yang meroket berpotensi berimbas pada beban subsidi BBM dan tarif listrik yang membengkak di awal 2020. “Asumsi harga minyak ICP tahun 2020 adalah USD 63 per barel, sementara harga acuan Brent telah mencapai lebih dari USD 68 per barel. Di sisi lain, harga BBM nonsubsidi jenis pertamax, pertalite, maupun dex pun berisiko mengalami penyesuaian,” bebernya.

Tapi, penurunan ini sangat positif. Bisa mengurangi beban pengeluaran. “Kami berharap kondisi ini mampu stabil hingga akhir tahun,” tutupnya. (aji/ndu/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB
X