Apa Sebab Rahim dan Indung Telur Tak Berkembang?

- Senin, 6 Januari 2020 | 10:12 WIB
USG: Berikut hasil USG yang menunjukkan dirinya tidak memiliki indung telur dan rahim. Kemungkinan memiliki keturunan disebutkan dokter hanya harapan. (IST)
USG: Berikut hasil USG yang menunjukkan dirinya tidak memiliki indung telur dan rahim. Kemungkinan memiliki keturunan disebutkan dokter hanya harapan. (IST)

AMENORRHEA atau amenorebukan penyakit melainkan kelainan. Penyebab amenore begitu beragam, membuat dr Muhammad Anggit Nugroho SpOg mengimbau kepada seluruh perempuan untuk tidak menyepelekan amenore. Sebab, infertilitas atau kemandulan adalah dampak negatif yang bisa dialami. Selain itu, amenore menyebabkan osteopenia alias penurunan kepadatan tulang.

“Kondisi tersebut terjadi akibat kadar estrogen yang rendah. Kadar semakin merendah karena pasien sering menyepelekan amenore yang berkepanjangan,” jelasnya. Gejala yang ditimbulkan juga bermacam. Namun, yang paling mudah dideteksi adalah, tidak haid dalam waktu berbulan-bulan, atau bahkan tidak haid sama sekali meski usia sudah di atas 16. “Kondisi lain yang bisa dicurigai, seperti keluar cairan pada puting payudara, rambut rontok, sakit kepala, gangguan penglihatan, kelebihan rambut wajah, nyeri panggul, dan jerawat,” tambahnya.

Untuk mendiagnosis, hal pertama yang dilakukan adalah dokter menanyakan riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. “Selain siklus menstruasi, biasanya akan ditanya tentang gaya hidup, dan apakah menimbulkan gejala atau keluhan. Dokter juga mungkin akan melakukan tes kehamilan untuk memastikan bahwa Anda enggak hamil,” jelasnya

Setelah yakin tidak hamil, dokter menyarankan menjalani serangkaian tes. Di antaranya, pemeriksaan darah, USG, dan CT scan. “Pemeriksaan darah dilakukan agar mengetahui kadar hormon. USG untuk melihat organ dalam tubuh seperti ovarium dan rahim. Sementara CT scan dilakukan untuk mendeteksi apakah ada penyakit lain seperti tumor,” imbuhnya.

Salah satu penderita kelainan amenore adalah Adisha Rizky asal Penajam Paser Utara (PPU). Perempuan yang akrab disapa Disha itu menyebut tidak tahu pasti sejak kapan mengidap amenore. Namun, dia mengetahui sejak 2017 lalu ketika seharusnya remaja seuisanya mengalami menstruasi tapi tidak dengannya.

“Gejala awal itu curiga karena sampai umur 17 tidak ada menstruasi. Tapi perubahan sekunder yang lain sudah dialami semua. Pas cek ke dokter baru tahu,” tutur Disha. Perempuan kelahiran 2000 itu menjelaskan, saat memeriksa, dokter mendiagnosis jika dirinya mengalami amenore primer. Rahim dan indung telurnya tidak berkembang.

“Setelah melakukan USG beberapa kali dan memancing dengan obat perangsang, dokter bilang kalau aku tidak punya rahim dan indung telur sama sekali. Terbukti dari hasil USG yang aku lakukan beberapa kali itu. Dokter bilang, kemungkinan hal ini terjadi saat aku di dalam kandungan,” jelasnya lagi.

Untuk kemungkinan mengatasi, Disha menjawab ragu. Dokter mengatakan padanya ada harapan. Namun, tidak ada yang bisa menjamin kesuksesannya. Terlebih untuk kondisi amenore primer, kecil kemungkinan sembuh. “Kalau amenore sekunder dengan melakukan terapi dan pengobatan bisa saja sukses. Sebab, ada satu teman saya sudah berhasil, dan dia amenore sekunder,” ujar Disha.

Kemungkinan memiliki keturunan pun tidak ada lagi. Sebab, dirinya tidak memiliki indung telur dan rahim. Satu-satunya upaya yang bisa dilakukan adalah mengadopsi anak. Disha tentu saja kecewa. Saat pertama kali didiagnosia, dirinya bahkan mengaku tak terima dengan keadaan.

“Jelas saja, karena saya enggak bisa seperti perempuan pada umumnya. Tapi ya sudahlah, saya juga sudah enggak berharap banyak. Yang bisa saya lakukan sekarang hanya mengumpulkan sesama pasien amenore dan saling memberi dukungan,” keluhnya.

Saling menguatkan adalah langkah pertama yang bisa dilakukan. Sebab, tidak ada yang lebih sakit saat mengetahui perempuan tidak bisa memiliki keturunan. Kini Disha membuat grup obrolan di salah satu media sosial bersama pasien amenore untuk saling memberi motivasi. (*/nul*/rdm2/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puasa Pertama Tanpa Virgion

Minggu, 17 Maret 2024 | 20:29 WIB

Badarawuhi Bakal Melanglang Buana ke Amerika

Sabtu, 16 Maret 2024 | 12:02 WIB
X