Ajarkan Tanggung Jawab sejak Dini

- Senin, 6 Januari 2020 | 10:00 WIB
APRESIASI: Jika anak berhasil dan mencapai target, orangtua bisa memberi reward untuk menghargai usahanya. Tak perlu mewah. (PARENTS.COM)
APRESIASI: Jika anak berhasil dan mencapai target, orangtua bisa memberi reward untuk menghargai usahanya. Tak perlu mewah. (PARENTS.COM)

SEBAGIAN orangtua mulai sadar jika mengenalkan resolusi sejak dini pada anak bakal membawa dampak positif. Selama tidak memberatkan dan orangtua mampu, maka tak jadi masalah. Sebab, resolusi anak tak akan terjadi tanpa campur tangan bimbingan orangtua. Hal itu disadari Risma Noviandy.

Sepengetahuannya, resolusi pada anak dikenal sebagai rangka mengenalkan keinginan atau harapan yang ingin dicapai ke depannya. Risma pribadi, lebih sering menyederhanakan istilah resolusi pada anak-anaknya. Sebagai contoh, jika sang anak selalu rajin belajar, kelak dia akan mendapatkan atau meraih cita-cita pada masa depan.

“Bagi saya, resolusi itu penting disampaikan pada anak sejak dini. Saya dan istri sebagai orangtua pastinya berusaha membimbing mereka agar bisa tercapai. Mulai segi pendidikan hingga yang lain,” jelas ayah beranak tiga itu.

Agar lebih klop ketika diajak bicara soal resolusi, bisa dengan memberikan perhatian penuh pada kegiatan pembelajarannya atau menanyakan nilai yang didapat di sekolah. Sembari memantau dan mendukung kegiatan anak, hal itu dia anggap akan lebih mudah menentukan resolusi anak.

“Mungkin tidak dalam jangka waktu satu tahun. Saya rasa lebih baik orangtua mengingatkan dan menasihati anak tiap minggu atau bulan. Hal sederhana seperti rajin belajar, selalu beribadah dan berdoa, atau kurangi main gawai,” tambah pria berpostur tinggi itu.

Disampaikan Risma, anak pertama dan keduanya yang sudah duduk di bangku SD pernah menyampaikan keinginan mereka. Contoh, ingin memaksimalkan nilai mata pelajaran tertentu atau membeli mainan yang berhubungan dengan cita-citanya kelak. Besar harapan jika anak bakal terlihat lebih bertanggung jawab pada pilihan sendiri. Terlebih mereka cukup antusias. Khusus si bungsu yang masih 3 tahun, dia masih dikenalkan pelan-pelan sembari melihat contoh dari dua kakaknya.

“Tentu ada rasa bahagia ketika anak berhasil menggapai apa yang dia inginkan. Jadi bangga pula karena dia bisa menepati itu. Saya bukan tipe orangtua yang mewajibkan anak punya resolusi. Lebih pada mengoptimalkan dan mengalir saja,” beber pria kelahiran Samarinda itu.

Baginya, resolusi itu harus dibangun sejak dini. Agar anak tak kaget ketika dia dewasa bakal dihadapkan dengan banyak pilihan. Justru melalui resolusi, bakal terbangun kedekatan anak dan orangtua, sehingga berbuah positif bagi kedua belah pihak. Seandainya pun ada keinginan yang tak biasa dari anak, Risma berprinsip untuk terus menasihati dan memberi peringatan. Bimbingan itu perlu. Selama tak melenceng, bakal terus didukung. Terpenting, anak tahu dan bisa belajar untuk konsisten.

Risma berpesan untuk semua orangtua agar jangan lelah menyemangati anak di setiap hal positif. Jika anak berhasil meraih sesuatu, tak salahnya sesekali diberikan reward atau hadiah kecil-kecilan sebagai bentuk apresiasi dan anak merasa lebih dihargai.

“Orangtua harus terus siap di segala medan. Bantu anak menyelesaikan masalah yang dihadapi dan mendukung. Termasuk dalam hal resolusi. Bangun mentalnya,” pungkas Risma singkat. (*/ysm*/rdm2/k16)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dewa 19 siap mengguncang Balikpapan, Minggu Ini

Sabtu, 27 April 2024 | 08:18 WIB

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X