Sejumlah alternatif muncul untuk mengurai kepadatan kendaraan di sekitar Jembatan Mahakam. Sembari menunggu sertifikasi Jembatan Mahakam IV terbit.
SAMARINDA – Jembatan Mahakam IV telah beroperasi sejak Kamis (2/1) malam. Jalan penghubung Samarinda bagian kota dan Samarinda Seberang yang digadang-gadang memecah kemacetan itu tampaknya tak membawa pengaruh signifikan. Dalam tahap uji coba, pengkajian arus lalu lintas dinilai masih jadi pekerjaan rumah.
Sehari setelah dibuka Gubernur Kaltim Isran Noor, penumpukan kendaraan masih terlihat di kedua sisi. Seperti biasanya, polisi mesti turun tangan pada jam-jam sibuk. Antara pukul 15.00–17.00 Wita, bahkan hingga selepas magrib.
Kasat Lantas Polresta Samarinda Kompol Erick Budi Santoso mengaku akan mengevaluasi arus kendaraan selama uji coba Jembatan Mahakam IV. Hal itu merespons adanya titik kemacetan baru di sepanjang arah keluar Jembatan Mahakam (jembatan yang lama) hingga SMP 10.
"Jembatan itu kan belum resmi dibuka, masih dalam uji coba. Soal adanya tumpukan kendaraan, kami akan evaluasi dan analisis," terangnya, Jumat (3/1).
Erick menambahkan, evaluasi akan dilakukan per pekan hingga per bulan. Hasilnya digunakan untuk menyiasati kemacetan yang terjadi.
"Ada Dinas PU, Dishub, sama Satlantas yang akan melakukan evaluasi dan analisis selama uji coba. Semua akan dikaji, mulai arus lalu lintas, kontur, hingga pemasangan rambu," lanjutnya.
Tentunya, selama uji coba Jembatan Mahkota IV, Satlantas memastikan ada perubahan arus lalu lintas. Sebab, pengkajian terus berjalan untuk menemukan opsi pengurai kemacetan hingga sertifikasi dari Komisi Keamanan Jembatan Terowongan Jalan (KKJTJ) diterbitkan.
Selain itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda terus berkoordinasi untuk mengurus arus lalu lintas Jembatan Mahakam IV. Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Samarinda Hari Prabowo mengatakan, pihaknya sudah mengajukan sejumlah saran agar kemacetan benar-benar bisa dihindari.
"Kami juga telah mengusulkan sejumlah skema untuk mengurangi kemacetan di jembatan baru," ujarnya.
Hari menerangkan, Jembatan Mahakam IV akan difungsikan untuk arus menuju Samarinda Seberang. Sedangkan jembatan lama berfungsi untuk arus menuju Samarinda bagian kota.
Sementara itu, Jalan Bung Tomo di Samarinda Seberang diubah agar tidak lagi bisa langsung masuk ke jembatan yang lama. Jadi, pengendara harus memutar terlebih dahulu melalui Jalan APT Pranoto. "Jika arus tersebut samakan seperti dulu, akan berbahaya," tambahnya.