Masyarakat Kalimantan Timur pasti sudah awam dengan acara besar yang rutin diadakan tiap tahun, Kaltim Expo. Namun, tak banyak yang mengetahui siapa yang berperan di baliknya. Nah, Probisnis Weekend akan mengenalkan Astri Mardani salah satu pemilik PT ADW Bersaudara Group.
SAAT menyambangi kantor Astri Mardani di Jalan MT. Haryono, Samarinda. Beberapa foto bersama petinggi Kaltim saat Kaltim Expo menjadi pemandangan pertama yang disaksikan. Senyuman lebar yang terabadikan seakan menggambarkan jika acara tersebut selalu berlangsung baik dari tahun ke tahun.
Tidak langsung terjun ke bidang event organizer (EO), Astri mengisahkan jika dulunya dia hanya karyawan biasa lulusan SMA. Tepatnya pada 1998, mengantongi ijazah dari SMEA 1 Samarinda yang kini lebih dikenal sebagai SMK 1. Tak ingin kuliah, Astri mengaku lebih tertarik untuk langsung kerja.
Dia mendapat pekerjaan tak lama setelah lulus, mengisi posisi personalia. “Entah kenapa, saya malah merasa kurang suka menjadi karyawan. Akhirnya pada 2001, saya memutuskan berhenti dan membuka usaha kecil-kecilan,” bebernya.
Pada 2001, Astri berjualan sembako di KM 1 Loa Janan. Dia tak pernah lagi berpikir untuk mendaftar kerja di perusahaan orang. Sebab, menurutnya lebih enak mengelola bisnis sendiri. “Dari pemikiran seperti itu akhirnya tercetus ide untuk membuat bisnis keluarga. Namun, masih abu-abu karena saya belum tahu bisnis seperti apa yang mau dijalankan,” ulasnya.
Ide pun tercetus ketika kumpul keluarga, saudara yang sepemikiran mengucapkan untuk membuat party planner. Hal itu akhirnya disetujui, terlebih sang orangtua berpengalaman dalam membuat acara.
Akhirnya dari ide tersebut Astri mengajak saudaranya membuat EO keluarga. Terciptalah nama PT ADW Bersaudara Group. ADW merupakan singkatan nama Astri dan saudaranya, Deddy dan Windi. Nama perusahaannya belum dikenal. Perempuan berkacamata itu mengaku sangat sulit membuat orang percaya.
“Sudah mencari nama itu sulit, saya juga harus mencari dana sendiri. Membuat proposal dan keliling mendapat sponsor. Dulu kelilingnya masih pakai motor, jadinya hujan kehujanan, panas kepanasan,” keluhnya.
Hal yang dulunya dirasa begitu menyulitkan, kini bagi Astri dianggap sebagai candaan. Tak menutup kemungkinan, dari hal-hal sulit seperti itulah yang membuat perempuan beranak tiga itu belajar banyak tentang mengelola acara.
“Saya bukan orang yang memiliki latar belakang pendidikan bisnis, tapi saya selalu mau terseok-seok untuk belajar. Selalu mengosongkan gelas setiap bertemu orang baru, jadi gelas saya selalu terisi penuh dengan ilmu yang baru juga,” ujarnya. (*/nul*/rdm2)
