KEGIGIHAN membuat Astri Mardiani, Dedi Iskandar dan Windi Wardani membangun PT ADW Bersaudara Group sampai di titik mulai dipercaya orang. Beberapa perusahaan swasta dan negeri jadi langganan mereka dalam menangani acara.
Di tengah proses merintis bisnis, pada 2009 Astri dan saudaranya memiliki ide untuk membuat acara yang bisa menarik perhatian masyarakat luar kota. Terinspirasi dari Jatim Fair dan Jakarta Fair, Astri akhirnya mengusung acara besar yang kini dikenal Kaltim Expo.
“Pertama kali berlangsung pada 2009 di GOR Sempaja Samarinda. Dulu belum ada Gedung Konvensi (Convention Hall) Samarinda. Jadi semua rangkaian acara berlangsung di lapangan depan Gedung Serbaguna GOR Sempaja,” jelasnya.
Dari awal membuat Kaltim Expo, Astri mengaku memang sengaja mengusung konsep acara yang ramai. Di antaranya, pameran, pentas seni, aneka lomba, jalan sehat, seminar, hingga hiburan artis ibu kota sebagai penutupan acara. “Biar semua usia turut hadir di acara ini, jadinya kami coba deh buat seperti pesta rakyat,” tuturnya kemudian tersenyum.
Tidak langsung meriah, Astri dan tim juga tetap harus bekerja keras mulai dari pertama kali mengusung Kaltim Expo. Tidak hanya menarik perhatian masyarakat, tetapi juga berusaha mendapat kepercayaan dan dukungan pemerintah.
“Pas awal membuat acara memang ada keraguan dari pemerintah. Terlebih kita masih termasuk pemain baru dalam event organizer (EO). Tapi, kita berusaha untuk kerja sempurna. Akhirnya di tahun-tahun selanjutnya acara ini tidak diremehkan lagi,” bebernya.
Acara yang dibuat sejak 2009 itu mendapat sambutan baik. Dia mengaku banyak mendapatkan pelajaran. Mulai dari manajemen acara hingga tim, sampai bertatap muka dengan lapisan masyarakat. “Mental sih yang paling utama. Terlebih mengatur emosi. Jangan sampai tim yang sudah lelah dimarahin. Ingat, kita juga butuh mereka, jadi tetap harus dihargain,” ujarnya.
Perihal tips sukses, Astri tak langsung menjawab. Perempuan berjilbab itu tersenyum sejenak seraya memikirkan apa jawaban yang paling pas. “Pandai manajemen,” ucapnya singkat. Baginya, manajemen ada hal yang paling penting dan memengaruhi kehidupan. Khususnya dalam mengelola acara. Manajemen segala hal, mulai dari waktu, hingga manajemen sumber daya.
“Menurut saya, manajemen itu kunci utama. Butuh jam terbang yang cukup untuk benar-benar bisa mengatur suatu hal. Termasuk saya, meski enggak ada kuliah bisnis, tapi saya selalu belajar di lapangan,” tambahnya.
Selain ingin menyuguhkan hiburan kepada masyarakat Benua Etam, ada pesan yang ingin disampaikan melalui acara Kaltim Expo. Perempuan 40 tahun itu ingin memperlihatkan jika di Kaltim juga ada hal-hal yang bisa dibanggakan. “Semoga acara ini bisa menjadi ikon daerah dan membuktikan kalau sumber daya manusia (SDM) lokal juga mampu mengelola acara-acara berkualitas,” ujarnya.
Dia mengaku pernah dipandang sebelah mata oleh salah satu instansi. Tidak diberi kepercayaan penuh. Usaha miliknya dibandingkan dengan Jakarta. Seolah EO lokal dianggap tak mampu mengelola acara dengan baik.
“Setelah acara selesai, pimpinannya malah memanggil dan memuji hasil kerja keras. Sambil salaman, dia bilang enggak bisa membayangkan bagaimana acara ini berjalan tanpa EO kami,” ujarnya sambil meniru gaya berbicara pimpinan tersebut.
Hal inilah yang coba Astri tularkan kepada EO lokal. Untuk selalu rendah hati jika dipandang sebelah mata. Laksanakan saja dengan percaya diri, biarkan hasil yang membungkam mulut mereka. (*/nul*/rdm2)
