Ada Natal dan Tahun Baru, Inflasi Bulan Desember Terkendali

- Jumat, 3 Januari 2020 | 19:21 WIB
Harga kebutuhan pokok masih stabil.
Harga kebutuhan pokok masih stabil.

SAMARINDA - Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan Kaltim di Desember 2019 mengalami inflasi 0,40% month to month (mtm). Inflasi ini lebih tinggi dibanding inflasi bulan sebelumnya 0,21% (mtm).

Peningkatan inflasi ini sama dengan di tingkat nasional 0,34% (mtm) yang lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,14% (mtm). 

"Di sepanjang tahun 2019, inflasi Kaltim secara tahunan tercatat sebesar 1,66% year on year (yoy) lebih rendah dibanding tahun sebelumnya 3,24% (yoy) dan berada di bawah inflasi nasional sebesar 2,72% (yoy)," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur, Tutuk S.H. Cahyono, Kamis (2/1/2020) dalam rilisnya. 

Bank Indonesia mencatat tekanan inflasi Kaltim terutama berasal dari kelompok transportasi dan komunikasi. Hal ini disebabkan lonjakan tarif angkutan udara seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat menjelang Natal sampai akhir tahun 2019. 

"Selain itu, inflasi Kaltim juga disebabkan oleh kelompok bahan makanan yang disumbang oleh komoditas ikan layang, bawang merah, kacang panjang dan beberapa sayur-sayuran dikarenakan adanya peningkatan konsumsi masyarakat 

Kaltim menjelang Natal dan tahun baru," kata Tutuk. 

Lebih lanjut, kenaikan harga sayur-sayuran juga disebabkan oleh cuaca yang kurang kondusif sehingga produksi dan juga distribusi komoditas pangan menjadi terhambat. 

Adapun, berlanjutnya kenaikan harga jual eceran rokok sebagai dampak antisipatif kenaikan tarif cukai rokok sebesar 23% di tahun 2020 juga masih menjadi penyumbang tekanan inflasi Kaltim pada bulan ini. 

"Namun tekanan inflasi lebih lanjut tertahan oleh penurunan harga komoditas cabai rawit, cabai merah dan daging ayam ras.

Berdasarkan kota pembentuknya, inflasi terjadi baik di Kota Balikpapan maupun Kota Samarinda," jelas Tutuk. 

IHK Kota Balikpapan tercatat mengalami inflasi sebesar 0,68% (mtm) lebih tinggi dibandingkan dengan 0,14% (mtm) pada bulan sebelumnya. 

Penyumbang inflasi di Kota Balikpapan bersumber dari kelompok transportasi dan komunikasi dengan tingkat inflasi 2,08% (mtm) yang berasal dari kenaikan tarif angkutan udara dengan andil 0,21% (mtm). 

Tekanan inflasi Balikpapan juga didorong oleh kelompok bahan makanan dengan tingkat inflasi 1,15% (mtm) yang disebabkan oleh kenaikan harga beberapa komoditas seperti kangkung 0,09% (mtm), kacang panjang 0,09% (mtm) dan telur ayam ras 0,04% (mtm). 

Sementara itu, IHK Kota Samarinda juga tercatat mengalami inflasi sebesar 0,19% (mtm), lebih rendah dibandingkan 0,27% (mtm) pada bulan sebelumnya. 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X