Tak dimungkiri, banyak masyarakat Kaltim yang penasaran untuk mencicipi Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam). Rest area-nya pun jadi persinggahan yang wajib untuk dikunjungi.
Langit sedikit berawan ketika mobil yang ditumpangi Kaltim Post melintasi Tol Balsam (31/12). Lewat tengah hari itu, dari Balikpapan menuju Samarinda. Selama 10 menit berkendara dengan kecepatan rata-rata 80 km per jam, dijumpai rest area.
Lokasinya di Km 36, paling dekat dengan Gerbang Tol Samboja. Sementara hanya di sini pengelola menyediakan tempat bagi pengguna tol. Untuk melepas kantuk atau penat selama mengemudi di jalanan bebas hambatan pertama di Kalimantan itu.
Yang pertama kali menarik perhatian adalah bangunan masjid. Berdiri paling tinggi dengan kubah hijaunya. Setelah masjid, yang tertinggi kedua adalah deretan tiang lampu. Sementara pohon untuk peneduh belum tumbuh.
Memasuki rest area, pengunjung disediakan lahan parkir yang cukup melegakan. Selain masjid, ada gerai yang menjual makanan dan minuman. Sayangnya, selain minimarket, dari lima gerai yang ada, hanya satu yang buka, yakni warung kopi (warkop) khas dari Sulawesi.
Pembeli bisa duduk bersantai di bawah payung dengan kondisi angin yang silir-semilir. Jika mengantuk, bisa memilih ke masjid. Sekadar berbaring, berlindung dari sengat matahari. Namun, jangan berharap kesejukan dari mesin pendingin udara.
“Mungkin karena masih tahap pembangunan ya. Mudah-mudahan ke depannya lebih bagus lagi,” kata Adi Sukatno. Adi adalah warga dari Samarinda. Mumpung gratis, dia ke rest area. Tujuannya khusus hanya untuk rekreasi. Mumpung gratis, dia merealisasikan penasarannya untuk mencoba tol. Kunjungan pertama kali itu pun dilakukan bersama anggota keluarga. Untuk jaga-jaga, dia bawa makanan sendiri dari rumah.
“Selain makanan, mungkin lebih banyak ditanami pohon. Soalnya panas sekali di sini,” ujarnya. (*/okt/rdh/k15)
