Menuju Edisi Pertama Reli Dakar di Arab Saudi, Juara Bertahan Jadi Favorit

- Kamis, 2 Januari 2020 | 11:13 WIB
Setelah 11 edisi Reli Dakar berlangsung di Amerika Selatan, ajang serupa kini singgah ke destinasi baru. Yakni, Arab Saudi. Venue baru akan memberikan rute, tantangan dan pengalaman baru yang akan dirasakan para pereli di Jazirah Arab.
Setelah 11 edisi Reli Dakar berlangsung di Amerika Selatan, ajang serupa kini singgah ke destinasi baru. Yakni, Arab Saudi. Venue baru akan memberikan rute, tantangan dan pengalaman baru yang akan dirasakan para pereli di Jazirah Arab.

SETELAH 11 edisi Reli Dakar berlangsung di Amerika Selatan, ajang serupa kini singgah ke destinasi baru. Yakni, Arab Saudi. Venue baru akan memberikan rute, tantangan dan pengalaman baru yang akan dirasakan para pereli di Jazirah Arab.

 

TIGA hari lagi, Reli Dakar 2020 akan dimulai. Yakni, mulai 5 Januari sampai dengan 17 Januari 2019. Total 556 pereli akan turun dalam balapan sejauh 7500 kilometer tersebut. Dimulai dari Jeddah, pembalap akan menyisir Laut Merah hingga proyek kota modern Neom sejauh 900 kilometer. Selanjutnya, rute menuju ke arah Riyadh dan berakhir di Qiddiya.

Perjalanan selama 13 hari itu diikuti para pembalap dari 62 negara berbeda. Termasuk 47 legenda Dakar yang pernah ambil bagian dalam 10 edisi sepanjang karirnya. Mereka akan melahap berbagai medan. Jalur dengan tipikal berpasir, pegunungan kecil hingga gravel.

Direktur Dakar David Castera mengatakan edisi pertama Reli Dakar di Arab Saudi mengingatkan tentang dirinya sebagai pembalap. "Saya selalu menganggap reli ini berbeda dengan yang lain. Membawa konsep untuk menjelajah, perjalanan ke tempat yang tidak diketahui," kata mantan co-driver Stephane Peterhansel tersebut sebagaimana dikutip Arabian Business.

Seperti halnya tahun lalu, edisi 2020 akan menggelar lima kategori reli. Yakni, mobil, sepeda motor, truk, quads dan UTV. Kategori mobil masih menjadi nomor yang bergengsi. Sebanyak 86 pereli akan turun dalam race. Di antara mereka ada sosok Stephane Peterhansel juara 13 kali Reli Dakar. Selain itu juga ada juara tahun lalu Nasser Al-Attiyah dan dua kali juara Formula 1 Fernando Alonso.

Selain mereka juga ada enam delegasi tuan rumah yang ambil bagian. Antara lain, Yazeed Al Rajhi, Yaser Seaidan, Mohamad Altwijri, Yousef Al Shammari, Aldawsari Sallal, dan Muneef Alshammari. Di antara sekian banyak pereli pria, terselip dua pereli wanita. Yakni wakil Spanyol Cristina Gutierrez Herrero dan Fernanda Kanno dari Peru.

Sementara itu, Juara tahun lalu, Nasser Al-Attiyah akan berupaya keras mempertahankan gelarnya. Status Al-Attiyah boleh dibilang AKAMSI (Anak Kampung Situ). Pereli Qatar itu akan menghadapi rute yang berbeda ketimbang edisi sebelumnya.

Namun, dia yakin sudah paham betul rute Reli Dakar di Arab Saudi. "Aku tahu medannya dengan sangat baik," katanya sebagaimana dikutip The Peninsula Qatar. Al-Attiyah yang juga meraih medali perunggu cabor menembak nomor skeet di Olimpiade London 2012 itu pernah memenangi balapan pada 2008 dan 2011 di tanah Arab Saudi.

Al-Attiyah layak menjadi unggulan pada edisi pertama Dakar di Arab Saudi. Bukit pasir yang ada di Jazirah Arab relatif mirip. Seperti halnya di Arab Saudi dengan bukit pasir di tanah kelahirannya, Qatar. "Jadi aku yakin, kalau aku adalah favorit di sini. Dan itu bukanlah mobil terbaik yang akan menang, tetapi pembalap terbaik," koar pereli berusia 49 tahun tersebut.

"Aku tahu dengan persis apa yang harus dilakukan," kata pereli yang tiga kali menjadi kampiun Reli Dakar tersebut. Meskipun demikian, dia menyebut bukit pasir di Arab Saudi cukup sulit ditaklukkan, dan jauh berbeda dengan yang ada di Amerika Selatan.

Salah satu penantang terkuat Al-Attiyah adalah Stephane Peterhansel. Dia adalah legenda Reli Dakar. Pereli berusia 54 tahun itu sudah ambil bagian sejak edisi 1988 di nomor sepeda motor. Di kelas itu dia menggamit enam kali gelar juara dalam rentang waktu 1991-1998.

Selanjutnya, sejak beralih ke kategori mobil pada 1999. Peterhansel sudah merasakan tujuh gelar bersama Mitsubishi, Mini, dan Peugeot. Tahun lalu, dia gagal finis setelah sempat memenangi etape ketiga dari San Juan de Marcona menuju Arequipa, Peru.

Peterhansel sudah tidak sabar untuk segera melahap etape yang sudah disiapkan penyelenggara. Serangkaian bukit pasir, ngarau kecil, pegunungan yang tersaji menjadi kombinasi yang menarik. "Jadi itu akan menjadi lanksap campuran yang sangat menarik," ujarnya sebagaimana dikutip Gulf News. (nap)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X