Lusa Jembatan Kembar Dibuka, Kecuali Bus, Kendaraan Bermuatan 8 Ton ke Atas Dilarang Melintas

- Selasa, 31 Desember 2019 | 13:59 WIB

Sejarah bakal kembali tercipta di Samarinda. Jembatan Mahakam IV yang berdiri di samping Jembatan Mahakam itu akan dioperasikan lusa.

 

SAMARINDA-Dibangun sejak 2012, infrastruktur yang populer dengan nama Jembatan Kembar itu berkali-kali molor waktu penyelesaiannya. Namun, dalam waktu dekat publik bisa menikmatinya. Rencananya akses yang menghubungkan Samarinda Seberang dan Samarinda Kota itu akan dibuka Kamis (2/1) malam.

Bila benar lusa Jembatan Mahakam IV itu dioperasikan, maka itu akan menjawab spekulasi bahwa jembatan baru dioperasikan Maret 2020. Waktu malam Jumat itu merupakan tanggal yang dipilih Gubernur Kaltim Isran Noor.

Kemarin (30/12), Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan awal pembukaan ini, tidak semua kendaraan boleh melintas. Pembukaan jembatan itu dilakukan malam hari. Sehingga gemerlap lampu akan mewarnai hari bersejarah tersebut. Untuk diketahui, seperti Jembatan Mahkota II, Jembatan Mahakam IV itu pun dipercantik dengan aneka lampu hias. “Itu pesan Pak Isran, malam Jumat akan dilakukan soft opening,” kata Hadi.

Awalnya, Hadi sempat mengatakan pada awak media bahwa dia ingin pembukaan jembatan dilakukan pada 31 Desember 2019 atau 1 Januari 2020. Alasannya, agar mudah diingat. Namun, ternyata Isran Noor di luar kota dan harus dilakukan penyesuaian jadwal.

Dia menerangkan, uji beban yang dilakukan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) pada Minggu (22/12) telah menuai hasil. Meski surat resmi belum dikeluarkan KKJTJ, namun, pihak KKJTJ telah memberikan bocoran dan membolehkan Jembatan Mahakam IV dilalui. “Ini yang paling bagus hasilnya dibandingkan jembatan lain,” jelasnya orang nomor dua di Kaltim itu.

Namun, seraya menunggu sertifikat laik dari KKJTJ, yang diperbolehkan melewati jembatan hanya roda dua dan empat saja. Kendaraan bermuatan di atas 8 ton dilarang melintas. “Ya mungkin bus boleh lah. Kalau truk belum boleh lewat,” ungkapnya.

Dia menambahkan, Jembatan Mahakam IV hanya dilalui satu arah, yakni jalur dari Sungai Kunjang menuju Samarinda Seberang. Sedangkan Jembatan Mahakam I dipergunakan untuk arah sebaliknya.

Diperkirakan, adanya jembatan itu akan mengurangi kemacetan yang terjadi di jembatan tiap jam sibuk yang sudah terjadi selama bertahun-tahun. Namun, dalam beberapa waktu ke depan, Jembatan Mahakam IV sementara dibuat dua arah.

“Kami rencana dua jalur, searah. Jadi yang di bawah (Jembatan Mahakam I) tetap berfungsi. Tetapi, oleh BPJN karena umurnya 33 tahun dan 17 kali ditabrak akan rehabilitasi. Karena rehab besar, jadi ini (Jembatan Mahakam IV) akan dipakai sementara dua arah. Harapan kami jangan lama-lama,” jelasnya.

Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Perumahan Rakyat (PUTRPR) Kaltim Taufik Fauzi mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan rekomendasi evaluasi jembatan setelah pengecekan uji beban sepekan lalu. “Ke depannya akan ada rapat pleno untuk 33 ahli penentuan hasil uji beban jembatan,” jelasnya.

Dia menuturkan, dirinya telah mengajukan permohonan untuk uji coba penggunaan jembatan yang akan dimulai pada 2 Januari. Hal itu telah disetujui KKJTJ. Terkait beban yang menjadi acuan tidak dapat melintasi jembatan, yakni 8 ton. “Untuk sementara di atas 8 ton tidak boleh lewat. Tapi yang untuk masa uji coba ini, bus diperkenankan lewat. Sampai nanti keluar sertifikat laik diterima,” tutupnya.

Untuk diketahui, jembatan itu dibangun dengan panjang bentang 220 meter, lebar 16,9 meter, dan dengan tinggi 22 meter. Pembiayaannya menggunakan APBD Kaltim dengan skema multi-years contract (MYC). Anggaran jalan pendekat sisi Samarinda Kota senilai Rp 227,7 miliar dan sisi Samarinda Seberang Rp 228,8 miliar. Sementara bentang tengah diperkirakan sekitar Rp 184,2 miliar.

Total anggaran diperlukan untuk jembatan yang populer dengan nama Jembatan Kembar itu sebesar Rp 640 miliar. Namun, Pemprov Kaltim ingin mempercantik jembatan seperti Jembatan Mahkota 2 dengan lampu tematik warna-warni impor senilai Rp 13 miliar.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X