SAMARINDA-Awal tahun lalu, sederet kriminalitas terjadi. Mulai musibah kebakaran, pencurian bermodus pecah kaca, hingga kejahatan sadis lainnya yang nyaris merenggut nyawa para korban.
Salah satu kasus yang menonjol di awal tahun adalah perampokan yang menimpa salah satu pengusaha di Jalan Panglima Batur, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota. Empat pelaku menggunakan dua sepeda motor beraksi, dan berhasil membawa kabur uang Rp 600 juta dari tangan Misyanto (32), yang pada Januari lalu sempat berduel dengan salah satu pelakunya.
Sayang, korban tak bisa melawan lantaran ditebas benda tajam. Kasus itu masih menggantung. Belum lagi kasus kejahatan jalanan lainnya, yakni jambret dan pencurian yang kembali marak “menghantui” warga Samarinda.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman yang memimpin konferensi pers menjelaskan, ada penurunan jumlah perkara di 2019. Hal itu dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Tahun ini ada 1.115 gangguan perkara yang mampu diselesaikan dari 1.270 laporan. Presentase sekitar 87,79 persen,” ungkap perwira menengah Polri yang sebelumnya bertugas sebagai ajudan pribadi Jusuf Kalla saat menjabat Wakil Presiden RI.
Perihal waktu beraksinya para kriminalis, terjadi menjelang matahari terbit, antara pukul 06.00-07.00 Wita. Namun, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi kapan saja.
Arif menegaskan, semenjak ia ditugaskan di Kota Tepian, ada beberapa kasus menonjol. “Salah satunya mayat anak-anak tanpa kepala yang dugaan kuatnya ke Yusuf,” jelasnya.
Ditegaskan Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Damus Asa, kriminalitas Kota Tepian yang paling riskan ada di 4C. Pencurian biasa (cubis), pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor). “Itu masih jadi perhatian kami di tahun depan,” tegasnya. Untuk curanmor, ada 134 pelaku dijebloskan ke terali besi. Dengan barang bukti 132 motor dan empat mobil. Maraknya aksi kejahatan, membuat warga Samarinda harus benar-benar waspada.
Meski fokus ke 4C, polisi juga tak abai dengan perkara lainnya. Yang menjadi perhatian yakni penyulingan minyak mentah. “Kasus itu masih kami cari dugaan lain lokasi serupa di Samarinda,” tutupnya. (dra/*/dad/dns)