Berharap Fintech Dorong Pertumbuhan UMKM

- Selasa, 31 Desember 2019 | 13:35 WIB

SAMARINDA- Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kaltim diharapkan bisa tumbuh signifikan seiring mudahnya mencari modal usaha. Selain bisa mencari di perbankan, saat ini masyarakat pula alternatif, yakni melalui financial technology (fintech) peer-to-peer (P2P) lending.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim saat ini rekening borrower atau peminjam uang daring di Bumi Etam telah mencapai 159.548 akun dengan jumlah transaksi mencapai 635.571 akun. Hal itu menandakan bahwa dalam satu akun sudah dipakai beberapa kali untuk melakukan transaksi pinjaman online.

Transaksi akun borrower di Kaltim tercatat paling tinggi jika dibandingkan provinsi lain di Kalimantan. Di Kalbar dari 80.446 jumlah akun, terjadi transaksi sebanyak 309.972 akun. Sedangkan Kalteng 44.125 akun dengan transaksi mencapai 159.285 akun. Selanjutnya Kalsel 98.375 akun, jumlah transaksinya 363.976 akun. Kaltara dengan jumlah 14.195 akun, transaksinya 48.976 akun.

Begitu juga dengan total aliran dananya. Kaltim tercatat memiliki utang online tertinggi di Pulau Borneo mencapai Rp 662 miliar. Aliran pinjaman Kaltara hanya Rp 50,51 miliar, lalu Kalbar Rp 271 miliar, Kalteng Rp 115 miliar, dan Kalsel Rp 342 miliar.

Kepala OJK Kaltim Dwi Arianto mengatakan, banyaknya transaksi ini membuat Kaltim ikut serta meningkatkan inklusi keuangan dari financial technology. Namun tetap harus melakukan peminjaman atas dasar kehati-hatian. Yakni meminjam pada fintech peer-to-peer (P2P) lending yang legal dan terdaftar resmi di OJK dan membayar sesuai ketentuan pinjamannya.

“Belum lagi jika pinjaman online untuk sektor produktif, misalnya mengembangkan UMKM. Sehingga dananya lebih bermanfaat,” ungkapnya Minggu (29/12). Dia meyakini kalau kemudahan peminjaman uang ini digunakan dengan baik pasti akan bermanfaat. Utamanya memang harus difokuskan pada kredit produktif.

OJK sudah bertekad P2P bisa mengangkat sektor UMKM. Sebagai kemudahan akses keuangan P2P bisa mendukung secara penuh pendanaan UMKM. Sehingga peminjaman online bisa meningkatkan kapasitas pendanaan produktif. Kalau produktif multiplier effect untuk perekonomian bisa lebih luas. “P2P saat ini berkembang sangat pesat, masyarakat mulai akrab meminjam dana online. Yang terpenting semua harus dijalankan dengan unsur kehati-hatian,” pungkasnya. (ctr/ndu2/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB

Pemprov Kaltara Tawarkan 17 IPRO ke Amerika

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:30 WIB
X