Ini Sumbangsih Kampung Berseri Astra di Balikpapan

- Selasa, 31 Desember 2019 | 13:34 WIB

Hadirnya program Kampung Berseri Astra (KBA) di Balikpapan turut menggeliatkan perekonomian warga. Salah satunya dengan hadirnya Jembatan Bima Kreasi.

MUHAMMAD IBRAHIM, Balikpapan

SEKIRA tahun 1970-an, kawasan Jalan Soekarno-Hatta Km 14, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara, khususnya kawasan Giri Mulyo masih berbentuk hutan dan kebun. Ada padi hingga buah-buahan. Seiring waktu, pada 1982 sebuah perusahaan Belanda membangun Waduk Manggar. Luasnya kurang lebih 500 hektare dengan daya tampung air sekitar 16 juta meter per detik.

Seiring waktu, waduk tersebut dijadikan sebagai penyuplai air baku perusahaan air minum negara (PDAM) Balikpapan. Marsini (60), warga setempat menceritakan dia bersama orangtuanya merupakan transmigran sekitar tahun 1964. “Dulu masih hutan. Kami turun-temurun tinggal di sini,” terangnya baru-baru ini.

Hingga mulai 1990-an penduduk mulai berdatangan. Mereka rata-rata bekerja sebagai buruh, berkebun, swasta, dan lainnya. Saat ini ada empat rukun tetangga (RT). Yakni RT 22, 23, 24, dan 25. “Kalau kami berkunjung ke antarkampung naik perahu kecil,” kata Marsini. Sekitar 2015 lalu, jembatan kayu penghubung antarkampung mulai terwujud. Panjangnya sekitar 100 meter dan lebar 2 meter.

Sebelum ada jembatan kayu ini, ada jembatan serupa. Tapi karena ketika volume air meninggi, jembatan tertutup air. Ada pula jembatan cor. “Tapi rendah, kalau air naik, tidak bisa dilintasi,” kata perempuan yang memiliki enam orang anak itu.

Rumahnya persis di depan ujung jembatan Kampung Berseri Astra (KBA). Jembatan berbahan kayu ulin itu pagarnya warna biru diberi nama Jembatan Bima Kreasi yang digagas PT Astra Internasional Tbk. Setelah ada jembatan tersebut warga lebih leluasa beraktivitas. Mulai berdagang sayuran ke kota, bekerja, sekolah, dan lainnya. Perekonomian pun menjadi terdongkrak.

Lokasi ini hampir setiap liburan dan akhir pekan kerap dikunjungi warga Balikpapan maupun dari luar. Mereka ingin merasakan indah dan sejuknya wilayah sekitar Waduk Manggar. Di setiap beberapa meter, ada tempat sampah dipasang. Sehingga pengunjung tak membuang sampah sembarangan.

“Kalau pas ke Balikpapan, kami sempatkan ke Jembatan KBA ini, kalau sore suasananya asri,” kata Lina, warga Samarinda. Selain dapat berswafoto, ada pula yang memanfaatkan memancing.

Saat ini warga di empat RT ini mencapai lebih 100 kepala keluarga (KK) dengan sekitar 300 jiwa. Dari poros Balikpapan-Samarinda, Jalan Soekarno-Hatta Km 14, ada gapura besar sebelah kanan bertuliskan Giri Mulyo.

Untuk mencapai Jembatan Bima tadi kurang lebih 2 kilometer. Melewati dua buah sekolah dasar negeri (SDN) yakni 012 dan SD 028 Balikpapan Utara. Jalanan mulus. Di kanan-kiri rumah warga tertata rapi. Selain itu pemandangan aneka pohon, bunga dan tumbuhan tertata rapi.

Mendekati jembatan Bima, ada jembatan cor yang baru dibangun. Di bawahnya jalur tol Balikpapan-Samarinda. Sehingga menjadi pemandangan yang asyik saat melintasinya. Bisa pula melintas dari Jalan Soekarno-Hatta Km 15. Ada lima RT 26, 27, 28, 29, dan 30. Seluruh RT tadi terpilih sebagai KBA yang kala itu diresmikan 18 April 2015.

Ini merupakan wujud sumbangsih program corporate social responsibility (CSR) yang bergerak di empat pilar, baik pendidikan, lingkungan hidup, kesehatan dan pembinaan usaha kecil menengah (UKM). Terpilihnya lokasi ini hingga menjadi wilayah binaan Astra karena memenuhi tiga kriteria, yakni memiliki tata lingkungan kampung yang baik, terdiri dari warga kampung yang suka bergotong royong dan memiliki kemudahan akses bersosialisasi.

Selain indahnya Jembatan Bima tadi, di lingkungan tersebut memiliki usaha kecil menengah (UKM) yang dikerjakan langsung oleh ibu-ibu, pusat pembudidayaan tanaman dan buah-buahan. Selain itu, sebagai pusat pelatihan bagi pengunjung yang ingin belajar bercocok tanam dan juga sangat rajin untuk bergotong royong serta lahan hijau alami.

Program ini sebagai kampung percontohan dikelola. Sebelumnya, program kampung percontohan ini sudah dilakukan di beberapa kawasan di Indonesia. Kampung berseri ini tujuannya memerhatikan lingkungan dan kesejahteraan serta hubungan dengan masyarakat sekitar dan dapat memajukan seluruh masyarakat di kawasan tersebut.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X