SYUKURLAH..!! Tarif Listrik Batal Naik, PLN Diminta Berhemat

- Senin, 30 Desember 2019 | 00:30 WIB

JAKARTA – Pemerintah akhirnya membatalkan kenaikan tarif listrik untuk pelanggan golongan 900 VA bagi rumah tangga mampu (RTM). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menuturkan, keputusan itu terhitung sejak 1 Januari 2020 mendatang.

Arifin menjelaskan, alasan pembatalan kenaikan tarif listrik itu disebabkan karena pertimbangan stabilitas ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat. “Belum (ada kenaikan). Kita jaga kestabilan dulu,” ujarnya di Jakarta (28/12).

Rencana kebijakan tariff adjustment dinilai pemerintah belum perlu. Meski, PT PLN (Persero) tengah mengajukan permohonan penyesuaian kepada Kementerian ESDM.

Pemerintah pun meminta kepada PLN untuk melakukan verifikasi data pelanggan 900 VA terlebih dahulu secara akurat. Sehingga kebijakan akan kenaikan tarif tepat sasaran. “Kami masih melakukan pendataan yang lebih detail supaya tidak salah sasaran. Sampai PLN siapkan dengan data-datanya. Kan harus lewat banyak (lembaga) ini,” tegas Arifin.

Nantinya, pendataan pelanggan PLN akan disesuaikan data yang dimiliki Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai jumlah pelanggan golongan rumah tangga mampu. Sesuai data PLN per 31 Oktober 2019, jumlah pelanggan 900 VA RTM tercatat sebanyak 22,1 juta. Adapun pada 2020 mendatang jumlah pelanggan diproyeksikan sebanyak 24,4 juta.

Tarif listrik golongan 900 VA RTM yang bersubsidi tercatat mencapai Rp 1.352 per kilowatt hour (kWh) dengan jumlah pelanggan mencapai 24,4 juta pelanggan. Sementara tarif golongan nonsubsidi (tariff adjustment) 1.300 VA hingga 6.600 VA ke atas dipatok Rp 1.467,28 per kWh.

Meski begitu, kebijakan pembatalan kenaikan tarif listrik itu tidak akan memberikan tambahan subsidi listrik sehingga tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.

Arifin pun mendorong PLN agar mampu meningkatkan efisiensi salah satunya dengan mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada pembangkit listriknya. “Masih banyak yang bisa dihemat. Kami arahkan segera dikonversi ke energi murah. Dengan begitu bisa lebih efisien,” jelasnya.

Langkah lain adalah mempersiapkan regulasi terkait perpanjangan kebijakan harga batu bara khusus di dalam negeri (domestic market obligation/DMO). “Melalui aturan ini kami ingin menjaga supaya tarif listrik tidak naik karena ekonomi global belum membaik. Sehingga kami perlu menjaga industri bisa bangkit,’’ tambah Arifin.

Target DMO diputuskan tetap 25 persen dari produksi batu bara dan harganya USD 70 per ton. “Tetap, tetap lanjut stabil. Iya (tidak ada perubahan aturan), sama lah biasa (25 persen),” imbuhnya.

Sebagai informasi, DMO diatur melalui Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 1410 K/30/MEM/2018. Berdasarkan Kepmen ESDM Nomor 1410 K/30/MEM/2018 tersebut harga batu bara untuk PLN juga dipatok maksimal USD 70 per ton.

Sebelumnya, anggota Komisi VII DPR Fraksi PKS Saadiah Uluputty meminta agar PLN tidak menaikkan tarif dasar listrik bagi pelanggan, khususnya masyarakat. Menurutnya, kondisi rasio elektrifikasi kelistrikan saat ini mengalami kenaikan secara signifikan. Namun, tidak diimbangi dengan ketahanan listrik. “Namun yang menjadi catatan rasio elektrifikasi di daerah 3 T (tertinggal, terdepan, dan terluar) yang hanya menyala 6 jam saja dalam sehari,” ungkapnya.

Dari beberapa negara, lanjut Saadiah, tarif listrik di Indonesia tergolong mahal dibandingkan sejumlah negara di dunia. Selain itu, kondisi perekonomian global justru mendukung pemerintah untuk menurunkan tarif listrik, di mana faktor-faktor pembentuk harga keekonomian listrik mengalami penurunan, seperti harga minyak bumi Indonesia (ICP), nilai tukar kurs rupiah, dan tingkat inflasi. (dee/JPG/rom/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X