BALIKPAPAN– Lalu lintas harian (LHR) Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) melebihi target. Dari perkiraan 10.405 kendaraan per hari, LHR menembus angka 15.294. Volume kendaraan itu tercatat pada 23 Desember 2019.
Lonjakan kendaraan yang melintas di tol pertama di Pulau Kalimantan ini terjadi saat masa mudik Natal. Selama tiga hari terakhir, yang dimulai awal pekan ini, lebih dari 10 ribu kendaraan telah melewati gerbang tol. Baik itu dari gerbang tol Palaran maupun Samboja.
Dari data rekapitulasi LHR di pintu masuk Tol Balsam, jumlah kendaraan yang melintas di gerbang tol hingga Selasa (24/12), sebanyak 14.673 kendaraan. Naik tiga kali lipat dari pengoperasian perdana pada Kamis (19/12) sebanyak 4.289 kendaraan. Puncaknya terjadi pada sif dua, dari pukul 14.00-21.00 Wita. Jumlah kendaraan yang melintas di Gerbang Tol Samboja sebanyak 3.248 kendaraan.
Sementara di Gerbang Tol Palaran, puncak arus mudik Natal terjadi pada sif satu. Dari pukul 06.00-14.00 Wita. Jumlah kendaraan yang melintas sebanyak 7.605 unit. Dengan demikian, jumlah kendaraan melewati Gerbang Tol Samboja sebanyak 7.068 kendaraan. Kemudian Gerbang Tol Palaran sebanyak 7.605 kendaraan.
Staf Umum PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) Hima Jaya menerangkan, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan operator menyambut mudik Natal maupun tahun baru nanti. Pihaknya hanya menugaskan 16 personel pengumpul tol (pultol) dan 10 kepala sif pengumpulan tol (KSPT). “Tugasnya sif. Yang dibagi menjadi tiga sif,” kata dia kepada Kaltim Post, Rabu (25/12).
Pada awal pengoperasian, dari delapan lajur di masing-masing gerbang tol tersebut, operator Tol Balsam baru mengaktifkan dua lajur gardu di Gerbang Tol Samboja dan empat lajur di Gerbang Tol Palaran. Selanjutnya, PT JBS sedang menyiapkan pengoperasian dua lajur lagi di Gerbang Tol Samboja. “Dalam waktu dekat akan dibuka empat lajur di Gerbang Tol Samboja. Tapi masih menunggu keputusan dari Jakarta,” ungkapnya.
Direktur Keuangan dan Administrasi PT JBS Adik Supriatno menambahkan, pihaknya selalu berkoordinasi setiap hari dengan Bank Indonesia dan perbankan selaku pihak yang menerbitkan kartu tol atau e-toll. Tujuannya mengantisipasi peningkatan jumlah kendaraan pengguna Tol Balsam.
“Selain memastikan ketersediaan kartu tol, kami juga mengedukasi bagaimana penggunaannya di gerbang tol,” katanya. Diketahui, ada enam bank yang telah bekerja sama dengan PT JBS untuk menyediakan kartu uang elektronik (UE) di Tol Balsam. Yakni Mandiri, BTN, BRI, Bankaltimtara, BNI dan BCA. Pihak perbankan masih melayani penjualan kartu tol di area gerbang tol.
Hingga Selasa (24/12), sebanyak 7.957 kartu tol yang terjual. Dari jumlah pengendara yang melintas sebanyak 14.673 unit. Penjualan kartu tol terbanyak dilayani BNI, yakni 2.237 kartu, lalu Mandiri sebanyak 1.899 kartu, dan BRI sebanyak 1.151 kartu. Selain itu, BTN menjual 2.237 kartu, lalu Bankaltimtara sebanyak 848 kartu dan BCA sebanyak 833 kartu.
“Jika melihat data tersebut dapat disimpulkan bahwa pemakai jalan tol sebagian besar sudah memiliki kartu tol. Artinya 85 persen sudah memiliki kartu sebelum mereka memasuki jalan tol,” kata dia. Adik menerangkan, penjualan kartu tol oleh perbankan penerbit e-toll di gerbang tol bersifat sementara. Program tersebut dilakukan sebagai bagian program edukasi kepada pemakai jalan tol.
Terlebih Tol Balsam merupakan jalan bebas hambatan pertama di Kalimantan. “Karena areal gerbang tol adalah bukan area penjualan kartu tol. Kartu tol tersedia di kantor-kantor bank penerbit dan di rest area,” pesannya. (kip/riz/k15)
