Gerhana Matahari Cincin Bakal Lewati 25 Kota di Indonesia

- Rabu, 25 Desember 2019 | 13:34 WIB

JAKARTA– Gerhana Matahari Cincin (GMC) bakal terjadi besok (26/12). Menariknya, fenomena astronomi langka ini bisa disaksikan langsung di sejumlah kota di Indonesia.

Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Muhamad Sadly mengatakan, ada 25 kota di tujuh provinsi yang akan mendapat kesempatan untuk menyaksikan langsung GMC 26 Desember 2019 secara jelas. Diantaranya, Sinabang dan Singkil di Aceh; Tanjungredep, Kalimantan Timur; serta Selat Panjang dan Bengkalis, Riau.

Sebetulnya, untuk gerhana matahari sendiri bakal terjadi di semua wilayah. Hanya saja, di luar 25 kota tersebut hanya dapat melihat dalam bentuk gerhana sebagian.

Nah, jika ingin menyaksikan GMC dengan durasi cincin terlama, Anda disarankan untuk menuju ke Selat Panjang, Riau. ”Durasi cincin terlama dan magnitudo terbesar akan terjadi di sana selama 3 menit 38,9 detik,” ujarnya, kemarin (24/12).

Bagi Anda yang tak mau ketinggalan momen langka ini, harus dipersiapkan dengan matang ya. Tidak boleh asal dengan menatap langsung fenomena yang terjadi dengan mata telanjang.

”Itu dilarang. Karena sinar ultra violet dari Matahari yang tajam dapat menyebabkan sakit mata sampai dengan buta,” tegasnya.

Oh, jangan pula coba mengakali dengan menggunakan kacamata hitam, pakai film foto, film rontgen, atau alat optik apapun tanpa filter matahari. Karena risiko yang ditimbulkan sama seperti menatapnya dengan mata telanjang. ”Untuk melihat, diharuskan pakai kacamata Gerhana. Kalau pun mau pakai film rontgen, harus rangkap lima dan sebentar saja,” ungkapnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, GMC merupakan persitiwa ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris. Pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari. Akibatnya, saat puncak gerhana, Matahari akan tampak seperti cincin yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya. Biasanya, saat fase cincin terjadi kecerlangan langit akan meredup sehingga seperti fajar atau senja.

Secara  umum,  gerhana  dapat  diprediksi  waktu  dan  tempat  kejadiannya.  Untuk  memprediksi keberulangannya  secara  global,  gerhana  dikelompokkan  ke  dalam  suatu  kelompok  yang  disebut siklus Saros tertentu.

Meski  demikian, peristiwa  tersebut  tidak berulang  di  lokasi  tersebut  dengan  siklus  tertentu. Dia mencontohkan fenomena GMC yang teramati di Indonesia. Pada GMC sebelumnya,  GMC 22 Agustus1998,  jalur cincin yang dilewati yakni Sumatera bagian  Utara dan Kalimantan bagian Utara. Kemudian, pada GMC26 Januari 2009, jalur cincinnya melewati Sumatera bagian Selatan dan Kalimantan.

Lalu, GMC yang akan datang yang dapat diamati di Indonesia pada 21Mei 2031, jalur cincinnya melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. GMC 14  Oktober 2042  pun sama, jalur cincinya beda. Diprediksi, jalur cincin GMC 14 Oktober 2042 bakal melewati  Kalimantan, Sulawesi, dan  Nusa  Tenggara Timur. (mia)

 

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X