Samarinda Layani Penerbangan VVIP Ibu Kota Baru

- Rabu, 25 Desember 2019 | 13:16 WIB

JAKARTA– Penyiapan infrastruktur di ibu kota baru tak hanya dilakukan Kementerian PUPR. Kementerian Perhubungan juga menyiapkan transportasi dan sarana penunjang.

Menurut Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono, transportasi di ibu kota baru sangat modern karena berbasis digital dan ramah lingkungan. Untuk menghubungkan antarwilayah, ibu kota baru akan dilayani mass rapid transit (MRT).

Kemenhub berencana membuat dua jalur MRT yang melayani intermoda ke ibu kota negara. Jalur pertama MRT menghubungkan Samarinda–Balikpapan–Tanjung serta Sepinggan–Karang Joang–ibu kota negara. Sementara itu, jalur kedua MRT menghubungkan Karang Joang–Semboja–Sepaku–ibu kota negara.

Selain transportasi darat, Kemenhub menyiapkan transportasi laut. Pelabuhan Semayang di Balikpapan akan menjadi pelabuhan utama penumpang. Pelabuhan Kaltim Kariangau Terminal (KKT) akan ditetapkan sebagai pelabuhan utama barang.

Kemenhub juga membangun sejumlah dermaga untuk penyeberangan jarak pendek. ”Perlu adanya penetapan jalur traffic separation scheme (skema pemisahan arus, Red),” kata mantan Dirjen Perhubungan Darat tersebut.

Selain itu, Kemenhub berencana mengembangkan dua bandara untuk melayani ibu kota baru. Yakni, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan yang melayani penerbangan internasional dan domestik. Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda akan melayani penerbangan domestik, VVIP tamu negara, dan private jet. ”Jarak kedua bandara dari ibu kota baru berkisar 15–20 menit,” katanya.

Untuk pembuatan studi kelayakan dan masterplan transportasi di ibu kota baru, Kemenhub membutuhkan dana Rp 30 miliar. Untuk pembangunan transportasi udara, diperlukan dana Rp 7,35 triliun dan infrastruktur transportasi laut Rp 1,37 triliun.

Ibu kota negara juga akan dilayani kereta api yang menghubungkan dengan sejumlah wilayah strategis. Pembangunan sistem transportasi kereta api membutuhkan dana Rp 209,6 triliun.

”Pembangunan transportasi darat butuh dana Rp 4,07 triliun. Perinciannya, untuk terminal, halte, bus rapid transit, intelligent transportation system, kelengkapan jalan, bus air, dan pelabuhan penyeberangan,” papar pria 56 tahun tersebut.

Di sisi lain, Menhub Budi Karya Sumadi ingin menciptakan konektivitas ke ibu kota negara, tempat pariwisata, akses daerah terdepan, terluar, tertinggal, dan perbatasan.

Budi menegaskan, menghubungkan titik-titik tersebut mampu membuka isolasi kawasan, membuat ruang ekonomi baru, mendongkrak lapangan kerja baru, serta mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat. (han/c7/noe)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X