TOP DAH..!! Begini Dampak IKN di Kota Minyak

- Rabu, 25 Desember 2019 | 11:47 WIB

Penetapan ibu kota negara (IKN) di Kaltim berdampak pada peningkatan ekonomi dan investasi di Kota Minyak. DPMPT Balikpapan mencatat, hingga triwulan III 2019, target investasi sebesar Rp 1,8 triliun telah terlampaui.

BALIKPAPAN – Jelang penutupan tahun 2019, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengungkapkan sejumlah sektor berhasil mengalami peningkatan dan menyumbang pendapat asli daerah (PAD). Misalnya pajak hotel dari target sebesar Rp 41,9 miliar, hasil terakhir yang tercatat telah melampaui target. Yakni sebesar Rp 45,8 miliar.

Sementara untuk target pajak restoran yang awalnya Rp 89,5 miliar, kini telah mencapai Rp 102 miliar. Begitu pula gejolak pada transaksi tanah. Rizal menuturkan, nominal bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) di Balikpapan telah melampaui target. Rinciannya dari Rp 95 miliar menjadi Rp 127,9 miliar.

“Itu menunjukkan bahwa IKN membuat beberapa sektor hidup lagi. Jadi manfaatkan momen ini untuk kebangkitan ekonomi,” ucapnya.

Berdasarkan catatan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (DPMPT), target investasi Balikpapan tahun ini sebesar Rp 1,8 triliun. Namun hadirnya IKN turut memberikan dampak pada realisasi investasi. Terhitung hingga triwulan ketiga saja, realisasi investasi telah mencapai Rp 1,95 triliun. Sementara untuk total investasi 2019 baru dapat terhitung triwulan pertama 2020.

Menurutnya, kebangkitan ekonomi di Balikpapan terjadi karena segala persiapan IN terlaksana di kota ini. Terutama yang sangat terasa di sektor jasa. “Tapi kita akan coba fokus pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” bebernya. Ada dua proyek yang saat ini menjadi perhatian Pemkot Balikpapan. Dia meyakini proyek ini bisa segera terwujud seiring pembangunan IKN.

Pertama, pembentukan Kawasan Industri Kariangau (KIK) yang sempat tertunda. Masalah utama menyangkut tumpah tindih lahan yang menjadi faktor penghambat terwujudnya KIK. Sekretaris Daerah Balikpapan Sayid MN Fadli menjelaskan salah satu contoh kasus yang dialami investor besar seperti Wilmar.

Mereka ingin membebaskan tanah dengan lahan cukup besar untuk membangun pabrik. Hingga kini rencana itu masih tertunda karena harus berhadapan dengan lima penggugat. Kini masalah masih terus berjalan di pengadilan. Kondisi ini membuat Wilmar terpaksa mengalihkan pembangunan pabriknya ke Gresik, Jawa Timur.

“Meski begitu mereka masih berkeinginan membangun pabrik di KIK. Karena lokasinya yang dekat dengan kebun sawit,” katanya. Saking peliknya masalah lahan di Balikpapan, sengketa lahan juga dialami langsung oleh Pemkot Balikpapan yang memiliki tanah sekitar 130 hektare di Kariangau.

Kenyataannya saat ini justru ada orang lain yang turut mengklaim kepemilikan tanah yang sama di Badan Pertanahan Nasional (BPN). Ini bukti adanya faktor-faktor yang membuat sulit untuk melakukan langkah percepatan pembangunan di Kariangau.

Dia mengatakan, Pemkot Balikpapan masih tetap berusaha mengurai masalah di sana. Apalagi ini momentum IKN membuat banyak investasi yang masuk ke kota.

Kedua, proyek yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkot Balikpapan adalah coastal road. Awalnya proyek coastal road sempat tertunda karena perekonomian di Kaltim meredup dalam 2-3 tahun terakhir. Investor ingin membangun juga perlu pikir panjang di tengah ekonomi yang lesu.

Ibaratnya tidak ada daya tarik dan daya jual. Namun dengan isu IKN, gairah investor pada coastal road mulai terlihat. Rizal menuturkan semua investor sedang semangat dan potensi pasar terbuka untuk coastal road. “Kami sudah rapat dengan investor, mereka sudah menunjuk konsultan pelaksana. Kami berharap pengerjaan sudah mulai diwujudkan 2020,” ucapnya.

Sayid menambahkan, sejauh ini investor telah menyerahkan jaminan pelaksanaan. Tercatat hanya tersisa dua investor yang belum menyerahkan syarat itu. Mereka diberi batas waktu hingga akhir Desember. Jika melewati deadline tersebut, pihaknya akan melakukan evaluasi pada triwulan pertama 2020.

“Jika investor tidak sanggup, kita bisa mengganti investornya, itu tidak masalah karena peminat coastal road akhir-akhir ini cukup banyak,” ucapnya. Pemkot Balikpapan yakin dengan semangat IKN, baik KIK hingga coastal road bisa berkembang dalam waktu dekat.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X