Jeli dengan Gejala Vertigo

- Selasa, 24 Desember 2019 | 14:56 WIB

BILA Anda mengalami kondisi sempoyongan dengan kondisi pandangan berputar atau bergerak sendiri, waspada, bisa jadi itu gejala vertigo. Jenis gejalanya pun beragam. Bisa rasa berputar atau melayang.

Jika penderita masih sekadar merasa, vertigo itu masih disebut subjektif. Dalam kondisi tersebut, dokter bakal memeriksanya, sehingga bisa menyatakan status pasien. Bila benar mengalami, statusnya menjadi objektif.

Vertigo terbagi jadi dua, perifer dan central. Central berarti dari otak sedangkan perifer dari mata dan telinga. Menurut dr Mariana Nur Laila, MKes, SpS, seandainya penyebab datang dari otak, ada sesuatu yang terjadi di sana. Contohnya strok, trauma kepala, atau infeksi.

Penyebab dari mata, biasanya karena memiliki minus atau silinder. Sementara yang dari pendengaran, biasanya karena infeksi di telinga tengah dan mengakibatkan pusing luar biasa. Ada pula meniere disease, kondisi telinga terasa seperti penuh akan cairan.

Terkait vertigo perifer dan central, gejalanya hampir sama. Semua pasti merasakan pusing. Contoh, vertigo karena strok di bagian otak kecil. Berhubung penyebabnya datang dari otak, ada kemungkinan terjadi kelemahan di separuh tubuh. Jika yang datang dari mata, berarti matanya memang sudah ada yang minus atau silinder. Terakhir, dari telinga, pengidap biasanya tidak bisa mendengar secara sempurna. Bisa mendengar, namun terasa jauh.

“Secara umum, pusing itu pasti. Gejala pusing vertigo central memang tidak sehebat yang perifer. Sedangkan perifer, biasa disertai muntah. Bisa sepuluh kali. Kalau nengok sedikit, bisa langsung muntah. Ada gerakan kepala sedikit, pusingnya bertambah. Perifer lebih berat,” beber dokter di Rumah Sakit Siaga Al Munawwarah Samarinda ini.

Dokter spesialis saraf bakal mengajari pasien vertigo mengenai rehabilitasi adaptasi. Ada beberapa latihan yang bisa diterapkan. Mulai yang paling mudah seperti gerakan mata ke kanan dan kiri, atas bawah, dan jauh dekat. Idealnya dilakukan 10 kali setiap hari. Kalau sudah tidak pusing, beralih ke gerak kepala seperti menoleh ke kanan dan kiri.

“Ada juga yang namanya latihan brandt-daroff. Supaya tidak lupa, pasien diberi panduan lengkap dengan gambar. Jika dilakukan secara tepat dan teratur, dalam waktu dua bulan pasien bakal membaik. Ini untuk vertigo perifer ya,” tambah perempuan berhijab itu.

Ditegaskan Mariana, terapi atau latihan itu bisa dilakukan asal penyebabnya diobati terlebih dahulu. Misal, kalau matanya silinder atau minus diperbaiki dulu. Begitu pula dengan gangguan di telinga. Kondisi vertigo ini tidak memandang usia, siapa pun bisa kena. Bergantung pada penyebabnya, entah dari otak, mata, atau telinga. Ada satu lagi, pseudo-vertigo. Disebabkan faktor kelelahan, bukan vertigo murni. Bisa diatasi dengan istirahat saja. (*/ysm/ndy/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X