Diminta Mengalah, Bayarannya Rp 500 Juta

- Senin, 23 Desember 2019 | 11:14 WIB

Peluang Bontang City FC menembus 16 besar Liga 3 masih terbuka. Syaratnya, mereka harus menundukkan Perseta Tulungagung yang bermain di kandang sendiri. Di tengah perjuangan, mafia pengaturan skor masuk. Menggoda untuk mengalah dengan imbalan tumpukan rupiah.

 

PONSEL milik Tito– nama samaran petinggi Bontang City FC – berdering, Ahad, 15 Desember, sekira pukul 22.00. Panggilan dari nomor tidak dikenal itu diabaikan. Merasa penasaran, dia menghubungi balik selang 20 menit kemudian melalui pesan WhatsApp. Jawaban yang diterima Tito semakin membuatnya penasaran, “Bos saya (mau) telepon pak.” Benar saja, nomor tidak dikenal lainnya menghubungi. Dengan sedikit basa-basi, Tito ditawari agar timnya mengalah. Per gol dihargai Rp 20 juta. Jika sepakat, mafia pengaturan skor akan memberinya uang muka.

 

Dia coba mengulik bos yang dimaksud. Namun hanya diberi jawaban bahwa mafia itu berasal dari Malaysia. Jangkauannya tidak cuma di Liga 3, tapi juga Liga 1 dan 2. “Saya coba pancing, apakah bos yang dimaksud itu adalah David. Ternyata bukan. Bahkan disebut bahwa jaringan bos itu lebih besar dari David,” kata Tito, ditemui di kediamannya, Rabu (18/12). David diduga merupakan sosok di balik pengaturan skor yang melibatkan Bontang FC (BFC) pada Indonesian Premier League 2013. Pelatih BFC Camara Fode dihukum seumur hidup larangan berkecimpung di sepak bola Indonesia.

 Pun dengan manajemen dan asisten pelatih turut dihukum. BFC pun didegradasi ke Liga Nusantara, kasta terendah kompetisi sepak bola nasional. Kaltim Post secara eksklusif mendapat rekaman percakapan Tito dengan perantara dan mafia. Pertama durasi 1 menit 13 detik, lalu 3 menit 11 detik. “Saat menelepon dia tidak mau menyebut namanya,” tuturnya. Di akhir percakapan, Tito menolak tawaran itu. Mereka memilih untuk berjuang di laga pamungkas kontra Perseta. Meskipun peluang lolos ke babak 16 besar putaran nasional dirasa sulit.

 Kala itu, Bontang City FC mengemas satu poin. Hasil imbang melawan tim PSID Jombang di laga kedua. Sebelumnya, anak asuh Almashuri takluk atas Persemi Mimika 1-2 di Stadion Brawijaya Kediri. "Memang peluangnya tipis. Tetapi kami memilih bermain fight," tutur dia.

Pagi hari, pukul 08.39 Tito dihubungi anggota mafia lainnya. Dia kembali ditawari. Akan tetapi, petinggi klub tetap pada pendirian untuk menolak tawaran itu. "Setelah itu saya dihubungi hingga empat kali. Tetapi tidak saya angkat hingga pertandingan dimulai," terangnya.

 

Ternyata bukan hanya Tito yang mendapat tawaran. Asisten pelatih Eko Hariyanto pun dihubungi. Kali ini mengaku sebagai agen wasit. Pria yang disapa Ocha itu dirayu jelang keberangkatan tim menuju Kediri. Dia memprediksi, nomornya didapat saat manajemen menyerahkan biodata ketika technical meeting Liga 1 U-18. Di mana Bontang menjadi tuan rumah. "Jadi mereka meminta uang agar wasit berpihak kepada Bontang City FC," kata Ocha. Sayangnya, nominalnya enggan disebutkan. Agen itu terdiri dari satu orang. Hal ini berdasarkan nomor yang menghubungi seluruhnya sama.

 

Pertama, manajemen dirayu saat berada di Samarinda. Ketika dalam perjalanan menuju Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan. Sekira pukul 00.30 Wita. Selanjutnya upaya komunikasi kembali dilakukan satu setengah jam berikutnya dan pukul 06.00 Wita. Akhirnya, keputusan diberikan manajemen pada pukul 08.00. Tepat saat berada di Bandara Juanda. "Kami memutuskan untuk menolak tawaran itu. Dari awal kami sudah komitmen untuk berjuang semampunya," ucapnya.

 

Bahkan, godaan dialamatkan langsung ke jajaran pelatih tepat sebelum kick-off. Ocha menyebut pendirian pelatih dan pemain tidak goyah. "Jadi mereka menyebutkan wasit akan mengambil waktu pada menit akhir untuk memihak," sebut dia.

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X