Bela Negara di Lapangan

- Senin, 23 Desember 2019 | 09:55 WIB

Oleh: Bambang Iswanto

Dosen IAIN Samarinda

Satu smash silang menukik ke sisi kanan pertahanan mengakhiri perlawanan pasangan kuat Jepang Hiroyuki Endo dan Yuta Watanabe. Skor akhir 19-21. Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan memenangkan pertandingan rubber set setelah pada set pertama menang “berdarah-darah” dengan skor 24-22 di final nomor ganda putra.

Pertandingan ini bukan pertandingan biasa. Tetapi laganya para jawara. Pemain badminton yang boleh tampil hanyalah mereka yang berada pada peringkat delapan besar dunia, setelah rangkaian seri pertandingan selama satu tahun.

Yang lebih luar biasa adalah Indonesia berhasil meraih prestasi tertinggi di nomor ganda putra lewat pasangan yang sudah tidak muda lagi; Hendra dan Ahsan. Label tua terlihat dari gelar yang sering disematkan kepada pasangan ini dengan sebutan “The Daddies”.

Sebenarnya pada partai final Indonesia berharap mendapatkan dua gelar juara melalui Anthony Sinisuka Ginting dan The Daddies. Ginting belum mencapai takdir juaranya di event bergengsi ini dan harus mengakui keunggulan tunggal putra Jepang Kento Momota.

Perlawanan yang diberikan Ginting cukup membuat Kento Momota berkeringat. Ginting merebut set pertama dengan performa luar biasa. Namun, pada set selanjutnya gagal mempertahankan ritme apiknya.

Apapun hasilnya, Ginting menunjukkan perlawanan hebat yang membuat pemain nomor satu dunia Kento Momota harus angkat topi, sebagaimana yang disampaikannya usai pertandingan.

Kembali ke Hendra dan Ahsan, raihan yang mereka capai pada 2019 bikin orang yang paham perbulutangkisan dunia geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak, tahun ini tiga gelar sangat bergengsi berada dalam genggaman mereka. Titel juara dunia, juara All England, dan Final BWF Tours di Desember semua diborong dalam usia yang sudah tidak muda lagi untuk pemain profesional bulutangkis.

Semua pebulutangkis memimpikan bisa meraih ketiga gelar tersebut. Hanya satu gelar bergengsi yang masih mereka incar belum berada di genggaman yaitu medali emas Olimpiade, yang dihelat tahun depan di Tokyo, Jepang.

Saat merebut gelar juara terakhir, jalan terjal mereka lalui dengan melakoni beberapa pertandingan berat. Berada dalam grup yang terbilang maut bersama pemain-pemain muda yang sedang naik daun, tidak membuat The Daddies gentar. Mereka bahkan menunjukkan kematangan dan kesabaran bermain.

Kesabaran dan kekompakan yang tidak pernah terlihat saling menyalahkan, tentu saja selain teknik mematikan, membuat jagoan senior ini mampu mematahkan agresivitas pemain-pemain muda dunia.

Pemain Malaysia dibuat tak berdaya, pemain Taiwan yang disebut memiliki tenaga alkaline karena selalu fit dan tidak pernah cedera, juga ditaklukkan pada semifinal. Padahal pada babak penyisihan Hendra dan Ahsan dikalahkan. Namun, dalam partai playoff semifinal, Hendra dan Ahsan mampu revans dan menghempaskan pasangan Taiwan secara telak melalui rubber set.

Semua masyarakat Indonesia berharap pada partai puncak tercipta all Indonesian final. Yang mempertemukan Hendra-Ahsan dengan Kevin-Gideon. Namun apa lacur, Kevin-Gideon gagal menundukkan “batu kripton”. Dua kali bertemu, dua kali gagal menaklukkan psangan Jepang Hiroyuki Endo dan Yuta Watanabe.

Bukan itu saja, ternyata Kevin-Gideon sudah tiga kali beruntun kalah atas pasangan Jepang ini. Total lima kekalahan beruntun mereka terima dari pasangan yang sama. Padahal dengan pasangan lain, Kevin dan Gideon terlihat superior. Namun selalu tunduk ketika bertemu dengan pasangan Jepang yang satu ini. Endo dan Watanabe memang seperti batu kripton bagi Kevin dan Gideon. Analogi dengan cerita fiksi Superman, sang superhero begitu perkasa sakti mandraguna, namun ketika dihadapkan dengan batu kripton lumpuh layu, lebih lemah dari manusia biasa.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X