Desa Wisata Budaya Liang Ndara di Labuan Bajo, Sediakan Penginapan Nomaden Dua Lantai

- Rabu, 18 Desember 2019 | 11:46 WIB

Labuan Bajo dikenal dengan wisata alamnya yang eksotis. Namun, warga setempat ingin budaya mereka juga mampu menjadi daya pikat. Desa Liang Ndara siap dikunjungi untuk mendapati pesona itu.

 

DEBORA DANISA SITANGGANG, Labuan Bajo, Jawa Pos

 

Jaraknya hanya 30 menit dari pusat Labuan Bajo. Naik bukit ke arah tenggara, Desa Liang Ndara berdiri cantik. Memang fisik desa itu belum semeriah yang dibayangkan seperti desa wisata. Namun, pemandangan khas perbukitannya menarik pemerintah setempat untuk menyulap desa tersebut menjadi pusat wisata budaya.

Tamu akan disambut papan penanda yang sudah dihias warna-warni di depan kampung. Karena terletak di perbukitan, jalanan dalam kampung pun cukup curam. Tersusun dari petak-petak batu, alih-alih aspal atau jalan tanah.

Untuk sementara, tidak ada bangunan utama semacam gedung serbaguna untuk menerima pengunjung. Wisatawan bisa datang ke rumah warga langsung. Salah satu yang kerap didatangi dan jadi semacam base camp adalah rumah milik Kristoforus Nison, akrab disapa Kristo.

Kristo merupakan pemimpin sanggar bernama Riang Tana Tiwa. Nama itu punya arti ”menjaga warisan leluhur”. Riang Tana Tiwa hanya satu dari enam sanggar masyarakat yang ada di sekitar wilayah Melo, tempat Desa Liang Ndara berada. Dari sanggar-sanggar itulah budaya setempat bertahan dan dilestarikan.

Rumah Kristo bertingkat dua. Dengan ruang pertemuan kecil berlantai kayu di lantai bawah. Ada halaman berumput hijau khusus untuk mengadakan penyambutan tamu. Halaman itu bisa dilihat leluasa dari lantai 2 rumahnya yang berbentuk teras kayu. Di teras itulah para tamu biasanya dipersilakan duduk dan menikmati suguhan budaya Liang Ndara.

Sabtu (7/12) pagi itu Kristo dan warga lainnya kedatangan tamu dari dinas pariwisata kabupaten/kota se-Provinsi Riau. Kebetulan, anggota sanggar yang juga warga setempat sudah bersiap dengan dandanan dan kostum mereka untuk menyambut para tamu. Penari perempuan mengenakan satin hijau muda. Sementara penari laki-laki bertelanjang dada dengan sarung tenun dan hiasan kepala.

Menari adalah salah satu roh utama seni budaya di desa tersebut. ”Bahkan, 80 persen warga di sini semuanya bisa menari, main musik, dan nyanyi,” ujarnya. Meski begitu, warga Liang Ndara menganggap kegiatan masyarakat dengan kearifan lokal lainnya, seperti bercocok tanam atau berkebun, juga termasuk dalam seni budaya.

Ada yang menarik dalam acara penyambutan itu. Bapak-bapak yang menari diiringi musik, yang semuanya dimainkan ibu-ibu. Sudah seperti pemain gamelan di Jawa, tangan ibu-ibu tersebut begitu lincah menabuh alat perkusi tradisional dan mengiringi laki-laki yang menari caci.

Tari caci adalah salah satu tarian utama dalam rangkaian penyambutan tamu di Liang Ndara. Kristo menjelaskan, ada beberapa versi caci di Manggarai Barat. Ada yang menganggapnya tarian perang. Tetapi, di Liang Ndara, caci dianggap sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan terhadap Sang Pencipta.

Penari caci dibekali dua perlengkapan. Satu berbentuk busur panjang dan satu perisai. Perisai disebut toda, yang merupakan simbol bumi. Sementara busur disebut koret, simbol langit. Filosofinya, manusia semua hidup di bawah langit dan di atas bumi yang sama. ”Sehingga tidak mungkin kita diberi cobaan melebihi kemampuan kita, melebihi langit atau bumi,” jelas Kristo.

Caci tidak boleh ditarikan perempuan. Itulah yang membuat para perempuan menjadi pemain musik. ”Sebenarnya kalau yang main (musik) laki-laki tidak masalah. Tapi, di sini rohnya sudah seperti itu bahwa yang main musik adalah perempuan,” terangnya. Bukan cuma tari caci yang mereka iringi. Semua tarian juga, termasuk tarian yang dimainkan warga perempuan lainnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X