Balikpapan Realisasikan Gerakan Panen Air Hujan

- Selasa, 17 Desember 2019 | 13:14 WIB

Jangan pandang sebelah mata air hujan. Terutama untuk wilayah yang selama ini kesulitan mendapatkan akses air bersih.

 

Mengantisipasi terjadinya krisis air di masa mendatang dan wujud menutupi kekurangan sumber air baku di Kota Minyak, Pemkot Balikpapan dan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan (P3EK) membuat gerakan panen air hujan. Sosialisasi pemanenan air hujan ini berlangsung di SMP 22, Senin (16/12). Sekaligus SMP 22 didapuk menjadi pilot project gerakan tersebut.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk realisasi dari pertemuan yang dibuat Pemkot Balikpapan dan P3EK, Oktober lalu. Ada tiga kesepakatan sebagai upaya dalam pengendalian banjir, salah satunya gerakan panen atau tadah hujan.

Kepala P3EK Nunu Nugraha menuturkan, keputusan untuk memulai pemanenan air hujan berangkat berdasarkan hasil kajian ekoregion.

Di mana, Balikpapan ini berada pada wilayah struktural pegunungan meratus. Tipenya dikategorikan tidak menyerap air. Ketika infrastruktur alam dan buatannya tidak dikelola dengan baik, maka ketika hujan deras datang membuat banjir. Kondisinya yang tak bisa menyerap air juga membuat keberadaan air tanah minim.

“Sehingga penting untuk menerapkan pemanenan air hujan. Ini juga sebagai langkah alternatif jika pasokan waduk kurang dan sumber air baku,” ucapnya. Masalah terbesar kini masyarakat dihadapkan pada ancaman krisis air dunia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), capaian akses air bersih di Indonesia baru sebesar 72,55 persen. Masih di bawah standar nasional yang seharusnya 100 persen.

Artinya sekitar 4,3 juta orang akan kekurangan air bersih. Sedangkan berdasarkan kajian riset yang valid, PBB menyampaikan 700 juta orang di dunia terancam akan menderita kelangkaan air pada 2030. Imbas dari terjadinya perubahan iklim, namun tak disertai pengelolaan infrastruktur dan air bersih baik.

“Kegiatan pemanenan air hujan ini bagaimana membuat konservasi dan pemanfaatan air,” tuturnya. Menurutnya, upaya konservasi air jauh lebih penting. Mengingat jika terus-menerus eksploitasi air tanah membuat fklutuasi. Namun dengan memanfaatkan air hujan jauh lebih memberikan solusi.

Nunu mengatakan, P3EK bersama Pemkot Balikpapan berkomitmen untuk memulai gerakan panen air hujan. SMP 22 terpilih sebagai pionir. Mengingat pentingnya peran dari elemen pendidikan sebagai agent of change. Dalam kesempatan itu, P3EK menyerahkan unit pemanenan air hujan yang terdiri dari dua tandon air.

Masing-masing berkapasitas 1.200 liter. Ada pun pengadaan alat panen air hujan ini tidak harus mutlak pendanaannya dari pemerintah. Dia berharap, baik sekolah, instansi, dan masyarakat lain juga bisa memulai gerakan panen air hujan.

Misalnya dengan memanfaatkan dana corporate social responsibility (CSR) dan sumber dana lainnya. SMP 22 menjadi target awal sebagai pilot project atau demonstrasi. “Intinya gerakan air hujan yang ingin disebarkan ke sekolah lain dan masyarakat umum,” sebutnya.

Kepala SMP 22 Sunarmi menuturkan, tidak ada kesulitan untuk menerapkan panen air hujan ke siswa. Bahkan imbas sosialisasi ini luar biasa karena anak-anak bisa turut melestarikan lingkungan. Sebab dulu air hujan dipandang sebelah mata dan sebagian besar belum memahami pentingnya air hujan yang memiliki manfaatnya besar.

Dia berharap gerakan panen air hujan ini juga bisa menyebar di sekolah lain dan masyarakat umum. Selain itu, masih ada wilayah di SMP 22 yang bisa dimanfaatkan sebagai daerah lumbung atau bunker air. Sunarmi berharap ada bantuan untuk pembangunan penampungan air tersebut.

“Area bawah tadi ada tanah curam. Semoga ada bantuan CSR untuk buat lumbung atau bunker air. Sehingga air bisa dimanfaatkan untuk sekitar sekolah seperti rumah ibadah dan permukiman masyarakat yang padat,” tutupnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X