Petasan dan kembang api jadi perhatian dan penanganan khusus jelang malam pergantian tahun. Tak ketinggalan upaya pencegahan distribusi miras ilegal.
BALIKPAPAN- Seperti tahun-tahun sebelumnya, kondisi kamtibmas jelang perayaan Natal dan pergantian tahun mendapat perhatian khusus kepolisian. Ada dua hal yang tak ketinggalan jadi atensi, yakni peredaran miras dan petasan.
Untuk miras, pengamanan untuk antisipasi penyelundupan di wilayah perairan diperketat. Patroli terhadap kapal-kapal, bahan nelayan digencarkan.
“Selain kelengkapan dokumen kapal dan pelayaran, penggeledahan juga bukan tak mungkin dilakukan,” kata Direktur Polairud Polda Kaltim Kombes Pol Omad.
Mantan Dirpolairud Polda Sumatra Selatan ini menguraikan, jelang pergantian tahun, upaya distribusi miras ilegal akan dicegah semaksimal mungkin. Upaya preventif, melakukan patroli dan pengawasan terus dimaksimalkan. Selain itu, ada anggota yang melakukan penyelidikan di lapangan.
Belajar dari berbagai kasus yang berhasil diungkap, Kaltim, khususnya Balikpapan jadi pintu masuk untuk miras-miras ilegal. “Kami juga butuh informasi masyarakat,” kata Omad.
Sementara Kapolresta Balikpapan AKBP Turmudi menyatakan, petasan dan kembang api jadi perhatian dan penanganan khusus. Kedua produk ini identik dengan malam pergantian tahun. Malah ada adagium, tak ada malam tahun baru tanpa kembang api dan petasan.
Persoalannya kata Turmudi, kembang api dan petasan potensial mengganggu keamanan. Bila tak berhati-hati, penggunaan kembang api dalam skala besar potensi memicu kebakaran.
Karena itu kata Turmudi, pihaknya telah berkoordinasi dan siap mengerahkan anggota untuk menyisir dan mengamankan kantong-kantong penjualan kembang api, termasuk petasan. Khusus petasan, ia sepakat tak boleh digunakan karena mengganggu kenyamanan dan keamanan.
“Orang beribadah juga terganggu dengar bunyi petasan,” katanya. Dalam banyak kasus, banyak lakalantas disebabkan pengendara, khususnya roda dua tak bisa mengontrol kendaraan ketika tiba-tiba petasan menggelegar dekat mereka.
Polresta disebutnya tengah membentuk tim bersama dan melibatkan banyak pihak. Termasuk di dalamnya personel TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan.
Ia menggarisbawahi, polisi tak segan-segan menyita petasan yang biasanya dijual pedagang musiman saat jelang Natal dan pergantian tahun. Dia juga mengimbau masyarakat untuk sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban, serta menjunjung toleransi, khususnya pada umat Nasrani yang merayakan Natal. (aim/ms/k15)