Akses SMP 38 Loa Bakung sulit. Jalan menuju sekolah itu tidak kunjung dibangun karena terkendala urusan pembebasan lahan.
SAMARINDA–Hujan lebat, Jumat (13/12) dini hari, menyebabkan beberapa kawasan di Kota Tepian terendam. Aktivitas warga terganggu, tidak terkecuali di SMP 38 Loa Bakung. Para wali murid harus berjuang masuk gedung tempat anak mereka belajar untuk mengambil rapor.
Pasalnya, jalan alternatif ke sekolah tersebut licin. Dijadwalkan pukul 07.30 Wita, para wali murid harus sedikit bersabar menunggu jalan agak sedikit kering. Pasalnya, jalan utama yang dapat dilalui dengan kendaraan tersebut pada Minggu (8/12) kembali diportal pemilik lahan.
Ketua Komite SMP 38 Kusnandar mengatakan, jalan alternatif yang digunakan para murid tidak dapat dilewati. “Saya sudah sarankan ke pihak sekolah untuk mengundur jam atau mengganti hari,” jelasnya kepada harian ini, Jumat (13/12).
Walhasil, pembagian rapor SMP 38 diundur menjadi pukul 10.00 Wita. Tidak gampang, jalan terjal dan licin tersebut harus dilalui para wali murid. Mereka harus berjalan pelan dan berhati-hati. Menurut Kusnandar, meskipun sudah berhati-hati, ada beberapa wali murid yang terpeleset.
Dia berharap, pemerintah segera menyelesaikan permasalahan pembebasan lahan dan membangun badan jalan menuju sekolah tersebut. Kusnandar mengaku tahu permasalahan yang dihadapi sekolah itu. “Ya saya tahu sedikit. Paling enggak tahun depan baru dibangun. Kalau sekarang sudah mulai tahapannya. Ini pembebasan lahan belum,” keluhnya.
Ditemui terpisah, Wakil Kepala SMP 38 Agus mengatakan, pihak sekolah telah mengundur pembagian rapor beberapa jam agar jalan alternatif tersebut kering dan dapat dilalui. “Syukurnya tetap kami lakukan pembagian rapor hari ini (Jumat),” jelasnya.
Menurut dia, para wali murid sudah memahami terkait kondisi yang terjadi. Sehingga sudah tidak ada lagi keluhan terkait jalan alternatif tersebut. Agus sudah tidak ingin lagi memikirkan permasalahan jalan dan fasilitas pendukung lain. “Saya sudah berusaha, tapi yang menjadi kendala selalu pembebasan lahan,” singkatnya. (*/eza/kri/k8)