Diserang Hog Cholera, Babi di Sumut Diprediksi akan Habis

- Minggu, 15 Desember 2019 | 20:17 WIB

Permasalahan bangkai babi masih menjadi perhatian pemerintah daerah Sumatera Utara (Sumut). Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumatera Utara mencatat hingga Jumat (13/12), sebanyak 27.070 ekor babi di Sumut mati akibat virus hog cholera atau kolera babi.

Kepala Balai Veteriner Medan Agustia mengatakan bahwa kematian ternak babi ini sangat cepat. Yang terlapor rata-rata 1.000-2.000 ekor per hari. Pihaknya sudah menyatakan babi yang mati terindikasi African Swine Fever (ASF), namun Menteri Pertanian hingga saat ini belum menyatakannya (declare).

Menurut Agustia, virus hog cholera sudah pernah dinyatakan tak lama setelah kematian ribuan babi di Sumut terjadi pada kurun 1993-1995. Saat itu, kasusnya juga bermula dari Dairi.

“Berdasarkan ilmunya, ini (babi) kemungkinan akan habis semua. Karena pemain di case ini hog cholera ada, penyakit bakterial ada, ASF juga terindikasi,” katanya.

Angka 27.070 babi yang mati tersebut menyebar di 16 Kabupaten, yakni di Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Simalungun, Pakpak Bharat, Tebing Tinggi, Siantar, dan Langkat.

Pihaknya meyakini masih ada warga yang tidak melaporkan kematian babinya karena faktor jarak atau lokasi dan menguburnya secara swadaya. “Enam belas kabupaten/kota itu memang kantong ternak babi atau populasi babi di Sumut,” katanya. (Antara/jpg)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Puncak Arus Balik Sudah Terlewati

Selasa, 16 April 2024 | 13:10 WIB

Temui JK, Pendeta Gilbert Meminta Maaf

Selasa, 16 April 2024 | 10:35 WIB

Berlibur di Pantai, Waspada Gelombang Alun

Senin, 15 April 2024 | 12:40 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Minggu, 14 April 2024 | 07:12 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Sabtu, 13 April 2024 | 15:55 WIB
X