JAKARTA– Kali pertama rilis pada 7 Mei tahun lalu, Meira Anastasia tidak menyangka bahwa buku Imperfect: A Journey to Self-Acceptance akan dialihwahanakan ke dalam film. Terlebih, yang menyutradarai film tersebut adalah sang suami, Ernest Prakarsa.
Apakah hal itu menjadi beban bagi Meira? ’’Kalau beban sih, enggak. Aku sama Ernest selalu kerja bareng. Di Cek Toko Sebelah, Susah Sinyal, dan Milly & Mamet. Santai saja,” katanya saat berkunjung ke kantor redaksi Jawa Pos di Jakarta beberapa waktu lalu. Dalam film Imperfect: Karir, Cinta, dan Timbangan, ibu dua anak tersebut berperan sebagai penulis skrip dan co-director.
Sebelum praproduksi, Meira meminta tim produksi mayoritas perempuan kepada Ernest. Sebab, menurut Meira, film itu cewek banget. Konflik yang disuguhkan dalam film berdurasi 113 menit tersebut berkaitan dengan kehidupan nyata para perempuan. Mulai body shaming sampai perasaan insecure.
Kendati demikian, bukan berarti tidak ada sudut pandang pria. Meira mengungkapkan, sudut pandang pria diwakili karakter Dika yang diperankan Reza Rahadian. ’’Apa yang dilakukan hingga dipikirkan Dika ini representasi dari pemikiran Ernest. Jadi, kami ingin ada beragam point of view di pihak perempuan dan pria supaya seimbang,” paparnya.
Selain body shaming, lanjut Meira, value tentang keluarga juga mengemuka dalam film yang bakal tayang 19 Desember itu. Jessica Mila yang berperan sebagai Rara mengaku terpikat dengan value film tersebut. Terutama cara meningkatkan rasa syukur terhadap apa yang dimiliki. ”Kali pertama dijelasin sama Koh Ernest, duh iya sih. Value-nya nyambung dengan kehidupan nyata dan kayak nampar wajah gitu,’’ tutur dara kelahiran Langsa, Aceh, itu. (sam/c18/nda)
