Wiranto Masuk Pemerintahan Lagi

- Sabtu, 14 Desember 2019 | 12:33 WIB

JAKARTA- Sempat kosong hampir dua bulan, susunan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) akhirnya tuntas. Presiden Joko Widodo melantik sembilan nama anggota Wantimpres di Istana Negara, Jakarta, kemarin (13/12).

Sembilan nama itu adalah Sidarto Danusubroto, Agung Laksono, Putri Kuswisnuwardhani, Wiranto, Arifin Panigoro, Dato Sri Tahir, Mardiono, Lutfi bin Yahya, dan Soekarwo. Wiranto sendiri didaulat sebagai Ketua merangkap anggota.

Ditemui usai pelantikan, Presiden Joko Widodo mengatakan, sembilan nama itu dipilih berdasarkan rekam jejaknya. Baik dari segi kemampuan maupun integritasnya. "Saya kira beliau-beliau ini memiliki kapasitas untuk memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden," ujarnya.

Dia menambahkan, dalam menentukan sembilan nama pihaknya juga memperhatikan komposisi latar belakangnya. Ada yang keamanan, keagamaan, sosial, ekonomi dan sebagainya. "Pak Dato Tahir misalnya yang berkaitan dengan ekonomi," imbuhnya.

Lantas, kenapa Wiranto dipilih sebagai Ketua? Dia menilai, pengalaman panjang Wiranto di pemerintahan menjadi alasan utamanya. Selama menjabat di pemerintahan, berbagai persoalan bangsa pernah ditangani.

Mantan Walikota Solo itu juga menjelaskan alasan batalnya nama Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oedang menjadi Watimpres. Hal itu, kata dia, disebabkan oleh regulasi yang melarang anggota partai menjadi Wantimpres.

"Beliau lebih mencintai partai. Sehingga tidak mau (mundur dari Hanura) dan mundur dari wantimpres," tuturnya.

Sementara itu, anggota Wantimpres Soekarwo menyambut positif kepercayaan tersebut. Saat disinggung soal apa yang akan dilakukan sebagai Wantimpres, sosok yang akrab disapa Pakde Karwo itu belum bisa merinci. Pasalnya, internal Wantimpres baru akan menggelar rapat Senin pekan depan untuk membahas teknisnya.

Namun, mantan Gubernur Jatim itu menilai akan ada banyak masukan yang bisa disampaikan ke Presiden. "Saya kira masukannya banyak sekali dari berbagai permasalahan yang ada. Masalah nasional, internasional, pedesaan, perkotaan, problem ekonomi sosial, macem-macem," imbuhnya.

Pakde Karwo juga menegaskan, pihaknya sudah tidak menjabat kader Partai Demokrat sejak menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Indonesia pertengahan tahun lalu. Sehingga tidak ada aturan yang dilanggar.

Ketua Wantimpres Wiranto menambahkan, memberikan masukan ataupun pertimbangan kepada Presiden bukanlah hal mudah. Sebab, instrumen yang dimiliki Presiden sudah sangat lengkap. "Mudah-mudahan kami bisa memberikan sumbang pikir dalam ruang yang mungkin berbeda dengan instrumen yang beliau sudah ada," ujarnya. 

Berbekal pengalamannya 3,5 tahun menjadi menteri pembantu Presiden Jokowi, Wiranto mengaku sudah memahami obsesi ataupun cita-citanya terkait negara. Sehingga dia optimis bisa memberikan sumbangsih.

Namun untuk teknisnya, Wiranto belum bisa menyampaikan. Sebab, baru akan melakukan pertemuan internal dengan anggota lainnya Senin pekan depan. "Lebih baik jangan banyak bicara dulu," kata mantan Menkopolhukam tersebut. (far)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Puncak Arus Balik Sudah Terlewati

Selasa, 16 April 2024 | 13:10 WIB

Temui JK, Pendeta Gilbert Meminta Maaf

Selasa, 16 April 2024 | 10:35 WIB

Berlibur di Pantai, Waspada Gelombang Alun

Senin, 15 April 2024 | 12:40 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Minggu, 14 April 2024 | 07:12 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Sabtu, 13 April 2024 | 15:55 WIB

ORI Soroti Pembatasan Barang

Sabtu, 13 April 2024 | 14:15 WIB
X