Membaca Persaingan 32 Besar Liga Europa

- Sabtu, 14 Desember 2019 | 12:24 WIB

NIKOSIA– Sudah lama euforia itu berlalu dari Sevilla. Ya, sepanjang periode 2013 – 2014 sampai 2015 – 2016, Sevilla selalu berhasil menyudahi Liga Europa dengan juara. Nah, musim lalu, jalan klub berjuluk Los Nervionenses itu mentok sampai 16 Besar. Itulah yang saat ini kembali diukir Jesus Navas dkk setelah kembali lolos 32 Besar Liga Europa.

Bukan hanya Sevilla. Manchester United sebagai mantan juara Liga Europa pun mencari jalan yang sama, kembali ke final setelah terakhir memenanginya pada 2016 – 2017. Musim ini jadi musim The Red Devils, julukan United, kembali mencicipi atmosfer turnamen antarklub di level kedua Eropa itu lagi setelah dua musim sebelumnya bermain di Liga Champions.

Spesialnya, baik Sevilla ataupun United sama-sama bermodalkan status juara grup untuk kembali mengulangi momen indahnya di Liga Europa itu. Entrenador Sevilla, Julen Lopetegui, berkoar timnya sudah siap menapaktilasi sejarah di Liga Europa. ''Melawan klub mana pun, tak akan menggoyahkan kami,'' koar Lopetegui, mengomentari peluang klub mana yang jadi lawan Sevilla di 32 Besar.

Sevilla nyaris mencatat 100 persen menang kalau tidak “melepas” laga melawan APOEL di GSP Stadium, Nikosia, kemarin WIB (13/12). Selain itu, bersama United, Sevilla pun sukses jadi kontestan 32 Besar dengan statistik bagus di fase grup Liga Europa. Gol terbanyak (14 gol) menyamai Arsenal, dan minim gol setelah United (3 gol).

''Kami akan hadapi fase penting ini dengan mentalitas dan pengharapan terbaik,'' tambah mantan pelatih Real Madrid dan timnas Spanyol itu. Dari simulasi komputer, lawan-lawan yang tak mudah seperti AS Roma, Eintracht Frankfurt atau Bayer Leverkusen bisa jadi handicap-nya di 32 Besar ini. Tetapi musim lalu Sevilla bisa melewati hadangan sesama klub Roma, Lazio, di 16 Besar dengan kemenangan telak 3-0. ''Musim ini, kami kembali dengan kekuatan lebih besar dari musim lalu,'' klaim gelandang Ever Banega, sebagai pemain tersisa dari kejayaan Sevilla di Liga Europa, dilansir laman Mundo Deportivo.

Hal senada juga diungkapkan gelandang United Juan Mata setelah klubnya menghantam AZ Alkmaar dengan empat gol tanpa balas. Mata yang jadi pencetak gol pemungkas United via tendangan penalti pada menit ke-62. Mata pun juga termasuk dalam skuad juara Liga Europa di United.

Ketika main di 16 Besar 2016 – 2017, United menyingkirkan klub Ligue 1 Saint-Etienne yang unbeaten selama fase grup. ''Musim ini kami lebih menarik dan semoga saja kami mampu menjalaninya dengan lebih sempurna,'' harap Mata, seperti dilansir laman Tribal Football. Kans reuni dengan Chris Smalling yang bermain di AS Roma bisa terjadi di fase ini.

Bukan hanya momentum mantan-mantan juara untuk kembali. Begitu pula Arsenal yang musim lalu mampu mencapai final sebelum akhirnya dipecundangi Chelsea 1-4 di final. Musim ini, Arsenal sudah tak lagi bersama Unai Emery yang musim lalu membawa ke final. Musim ini The Gunners, julukan Arsenal, mencobanya lagi dengan Freddie Ljungberg sebagai karteker.

Meskipun, Ljungberg baru sekali duduk di bench Arsenal dalam ajang Liga Europa. Tapi itu pun dia hanya melihat timnya tertahan 2-2 di kandang Standard Liege. Sukses di Eropa akan jadi nilai tawar Ljungberg untuk tet

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 13:50 WIB
X