Merebut Hati San Paolo

- Sabtu, 14 Desember 2019 | 12:22 WIB

NAPLES – Napoli sudah berani melepas Carlo Ancelotti dan menggantinya dengan Gennaro Gattuso. Secara pengalamannya, Gattuso belum selevel bila dibandingkan Ancelotti. Terlebih, jika harus menahkodai klub sekelas Napoli yang mempunyai tradisi bersaing di papan atas Serie A dan Eropa.

Dua musim membesut AC Milan, dia hanya sukses mencatatkan 49,1 persentase menang di Serie A. Mentok finis posisi lima jadi capaian terbaiknya. Makanya dini hari nanti WIB akan jadi momentum bagus bagi Gattuso untuk merebut hati publik San Paolo, Naples, ketika Napoli menjamu Parma (siaran langsung RCTI/beIN Sports 2 pukul 00.00 WIB).

''Dari sini, aku ingin memulihkan mentalitas tim ini kembali. Sebab aku tahu, Napoli tim yang selalu ditakuti,'' klaim Ringhio Starr, julukan Gattuso, dalam konferensi persnya di Centro Sportivo Castel Volturno, kamp latihan Napoli, tadi malam WIB. Laga ini seperti deja vu untuk Gattuso yang musim lalu menelan kekalahan 2-3 saat laga pertamanya bersama AC Milan pada musim 2018 – 2019 di San Paolo.

Bedanya, kali ini dia bersama Lorenzo Insigne dkk. Selain belum genap sepekan melatih Il Partenopei, julukan Napoli, lebih sering gagal memenangi laga-laga debutnya sebagai pelatih sudah jadi tantangan Gattuso. Di Milan misalnya, dia cuma dapat membawa klub yang berjuluk Rossoneri itu mengimbangi Benevento pada giornata 15 Serie A 2017 – 2018.

Gattuso menyiratkan perubahan dalam skuad barunya nanti. ''Pemain-pemain pilihan dan skema permainan terbaik yang bakal kami tunjukkan,'' sambung pelatih yang merupakan murid Carletto, julukan Ancelotti, itu. Dari sisi formasi, dia bakal meninggalkan formasi 4-4-2 yang di era Ancelotti jadi pilihan.

Selain itu, dua centrocampista yang telah dia tunjuk sebagai sosok vital dalam mengatur serangan Napoli. Ya, Allan dan Piotr Zielinski yang bakal jadi motor permainan Napoli dari lini tengah. Selain itu, dilansir di laman Goal, tridente lini depan diberikan kepada Hirving Lozano, Lorenzo Insigne, dan Arkadiusz Milik.

Tak mudah memang tugas Gattuso mengembalikan Napoli pada posisi terbaiknya. Catat, Napoli belum pernah memenangi laga Serie A dalam tujuh giornata beruntun. Kemenangan 2-0 kontra Verona (19/10) jadi victory terakhir Napoli. Dari streak tanpa menang terpanjang Napoli dalam delapan musim terakhir itu, Napoli kehilangan keseimbangan menyerang-bertahannya.

Portiere Napoli Alex Meret telah merasakan hari-hari pertamanya dilatih Gattuso. Meret pun konfiden dengan “Gattuso Effect” dalam skuad Napoli. ''Dia (Gattuso) luar biasa, tekadnya juga. Dia mampu mentransmisikan gairahnya dengan gameplan kami. Dia membuat kami bakal lebih bekerja keras,'' tutur Meret, dilansir laman Spazio Napoli.

Allenatore Parma Roberto D'Aversa juga waswas dengan kejutan dari Gattuso. Terutama dengan gaya main Napoli. ''Aku mungkin bisa berkata telah memahami gaya main Gattuso, tapi itu semasa dia di Milan, bukan di Napoli. Akan sangat menarik melihat perpaduan karakter itu,'' klaim D'Aversa, dilansir laman Tuttomercatoweb. (ren/tom)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X