SAMARINDA - Pelayanan pasien rawat jalan dan rawat inap di Rumah Sakit AW Sjahranie seharusnya sudah digitalisasi. Hal ini untuk memudahkan masyarakat ketika hendak berobat.
"Rekomendasi saya agar tadi seperti Bapak Wagub sampaikan, digitalisasi. Perbaikan pelayanan terhadap masyarakat, termasuk pasien rumah sakit. Selama ini pasien itu ditangani manual. Kalau manual bisa dibayangkan, unsur birokratisnya agak panjang," kata Kepala Perwakilan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kaltim, Dadek Nandemar, Jumat (13/12/2019) lalu usai menyerahkan hasil 10 pemeriksaan kepada Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota.
Salah satu pemeriksaan itu yaitu BPK melakukan pemeriksaan kinerja atas Efektivitas Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dalam Meningkatkan Pelayanan Rawat Jalan, Mempercepat Proses Klaim BPJS, dan Mengintegrasikan Penilaian Kinerja RSUD A.W. Sjahranie Tahun Anggaran 2018.
Dadek menjelaskan pelayanan rumah sakit yang masih manual masih menyulitkan masyarakat dengan memenuhi syarat birokrasi yang panjang.
"Keinginan kita, dia (pasien) dapat SMS atau WA pakai teknologi informasi yang bisa menghemat waktu untuk ke rumah sakit. Ini untuk yang rutinitas," kata Dadek.
"Kemudian, untuk (pasien) gawat darurat, dia juga sudah tahu mana kamar-kamar yang kosong. Jadi, bagaimana memudahkan pelayanan kepada masyarakat," ujar Dadek.
Dadek menjelaskan pemeriksaan kinerja dilakukannya untuk perbaikan sistem. Ada 5 pemeriksaan kinerja dikerjakannya merupakan tugas dari BPK pusat yang terkait bidang kesehatan, pendidikan dan belanja.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menjelaskan pemeriksaan kinerja dilakukan BPK terhadap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan jajarannya patut didukung. Ini agar pelaksanaan pembangunan lebih efektif dan efesien.
"Pemeriksaan ini bukan galak-galakan. Tadi, saya meminta supaya kinerja kita terukur, supaya pembangunan efektif dan efesien, maka seluruh Perusda, OPD-OPD memiliki dana besar diperiksa secara rutin. Kita banyak menerima laporan dan tentang banyak hal-hal, maka saya minta semua diperiksa," ujar Hadi. (mym)