Pusat Akan Bangun Dua Waduk di Kukar

- Jumat, 13 Desember 2019 | 13:32 WIB

Untuk menunjang kebutuhan di IKN dan sekitarnya, pemerintah pusat akan membangun dua waduk. Namun, BWS khawatir bakal tercemar karena dikelilingi tambang batu bara.

 

TENGGARONG - Pemerintah pusat berencana membangun dua waduk raksasa di Kutai Kartanegara (Kukar) dan Penajam Paser Utara (PPU). Proyek tersebut untuk memenuhi kebutuhan di ibu kota negara (IKN) yang baru nanti.

Sementara waduk yang sudah ada di kawasan itu masih memprihatinkan. Tim Ahli Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III Eko Wahyudi mengatakan, selain Bendungan Semoi di Kecamatan Sepaku, PPU, rencananya juga dibangun Bendungan Batu Lepek di Loa Kulu yang berdekatan dengan pusat IKN.

Untuk daerah tangkapan air Bendungan Batu Lepek memiliki jaringan sungai yang dibendung menuju Sungai Jembayan. Muaranya ke Sungai Mahakam. Perkiraan volume waduk mencapai 250 juta meter kubik. Diperkirakan 2024 sudah terbangun bersamaan dengan Bendungan Semoi.

Debit air yang dihasilkan bisa mencapai 3–4 kali lipat dibanding Waduk Samboja. Hanya, kata dia, keberadaan Waduk Samboja tetap tidak bisa dilupakan. Apalagi waduk tersebut menjadi sumber bahan baku pengolahan air bersih oleh Pemkab Kukar. Yang akan melayani pelanggan PDAM hingga Kecamatan Muara Jawa.

Tak hanya itu, potensi wisata disebut akan menjadi daya tarik waduk tersebut. Sayangnya, waduk tersebut ada bekas aktivitas tambang yang diduga ilegal. Jadi, membuat kandungan air bisa berpotensi menjadi asam dan tak layak minum.

"Kasihan jika nanti masyarakat harus mengonsumsi air tersebut. Termasuk jika untuk kepentingan irigasi. Makanya, BWS menyayangkan ada aktivitas tambang di sana," ujar Eko.

Eko membeberkan, erosi akibat pengerukan dan pengupasan lahan di sekitar waduk yang terseret oleh air hujan dikhawatirkan masuk ke waduk dan membentuk sedimentasi. Waduk yang dibangun 1953 itu akan dibenahi secara bertahap dengan biaya yang tidak sedikit. Investasi yang ditanamkan juga, kata dia, sangat banyak.

Bahkan, Waduk Samboja ini lebih besar dibanding Waduk Benanga yang menjadi salah satu jantung pertahanan luapan air Sungai Karang Mumus di Samarinda. Persoalan lingkungan seperti banjir menjadi ancaman tersendiri di Samboja, jika limpahan air terjadi dalam jumlah banyak di waktu hujan atau cuaca ekstrem.

“Investasi pada waduk ini sangat besar. Sayang, jika akhirnya rusak apalagi menyebabkan kerusakan lingkungan,” kata Eko

Karena itu, aset yang menjadi potensi penunjang IKN diharapkan bisa menjadi perhatian. Termasuk, kata dia, tindakan tegas dari aparat penegak hukum dan pemerintah setempat yang memegang regulasi pertambangan.

Sementara itu, saat ini Waduk Samboja sudah masuk rencana pengembangan infrastruktur PDAM untuk para pelanggan. Selama ini, 3.500 pelanggan PDAM di Samboja dialiri air bersih yang bersumber dari Sungai Merdeka di Samboja. 

Pemanfaatan Waduk Samboja di Desa Karya Jaya itu dinilai akan memiliki imbas yang sangat besar, baik sisi perawatan waduk maupun pemanfaatannya. (qi/kri/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X