Menunggu Hadirnya Pengolahan Sarang Walet

- Jumat, 13 Desember 2019 | 11:59 WIB

BALIKPAPAN- Industri burung walet di Kaltim belum maksimal. Pasalnya hingga saat ini masih belum tersedia sarana pengolahan. Padahal hasil proses pengolahan tersebut bisa membuat harga jual sarang burung walet naik hingga dua kali lipat.

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan, harga sarang burung walet yang melewati proses pengolahan akan memiliki harga jual lebih tinggi dan mampu diekspor ke luar negeri. Ini harus digalakkan karena kondisi di Kaltim yang banyak terdapat area kelapa sawit, persawahan, hutan rawa mangrove, dan hutan alam sangat mendukung walet menghasilkan air liur.

Dari sisi potensi, nilainya bisa puluhan juta dengan kualitas yang tak diragukan lagi karena di Kaltim banyak terdapat sumber makanan. "Kami menaruh harapan besar di Kaltim ada tempat pemrosesan sarang walet. Termasuk swasta dalam membangun pabrik. Apabila ekspor sarang burung walet dapat langsung dari Kalimantan, tentu akan meningkatkan devisa," jelasnya, Rabu (11/12).

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Balikpapan, Abdul Rahman mengatakan potensi sarang burung walet sangat besar. Tetapi karena belum memenuhi persyaratan ekspor, maka sarang burung walet asal Kaltim masih dilalulintaskan lewat domestik.

Dia mencatat hingga November 2019, sebanyak 177 ton sarang burung walet telah dilalulintaskan melalui Karantina Pertanian Balikpapan. Sarang walet ini menjadi salah satu sumber yang diolah di PT Esta. PT Esta Indonesia merupakan salah satu perusahaan pemrosesan sarang burung walet yang mempunyai sejumlah rumah walet di Kaltim.

Salah satu yang menjadi poin utama yaitu perlu adanya tempat pemrosesan sarang burung walet di Kaltim yang teregistrasi di Indonesia dan Tiongkok. Ini menjadi kunci agar sarang burung walet asal Kaltim memenuhi persyaratan sehingga mampu menembus langsung pasar global.

Produk sarang burung walet untuk bisa diekspor ke Tiongkok harus sesuai dengan protokol yang telah disepakati kedua negara. Harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu dipanaskan dengan suhu inti 70 derajat selama 3,5 detik, kandungan nitrit tidak lebih dari 30 ppm dan mempunyai jaminan ketertelusuran sampai ke rumah walet.

"Di sisi lain dengan ada tempat pemrosesan sarang burung walet akan menyerap tenaga kerja di wilayah Kaltim," jelasnya. (aji/ndu)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB
X