Jaringan Listrik di IKN, Di Bawah Tanah

- Jumat, 13 Desember 2019 | 11:34 WIB

SELAIN infrastruktur jalan, kelistrikan di pusat pemerintahan IKN baru di Kaltim jadi prioritas. PT PLN (Persero) memperkirakan, setrum yang dibutuhkan sekira 190 megavolt ampere. Daya sebesar itu untuk mengaliri istana presiden dan wakil presiden, kantor lembaga negara, baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Hingga taman budaya dan botanical garden yang direncanakan di dalam kawasan pusat pemerintahan IKN baru nanti.

Berdasar data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), tahapan pembangunan infrastruktur di IKN baru dimulai pada 2021–2024. Diawali dari kawasan pusat pemerintahan di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU).

General Manager (GM) PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kaltim dan Kaltara (Kaltimra) Sigit Witjaksono menerangkan, kebutuhan listrik di pusat pemerintahan IKN baru mengacu pada pemetaan kebutuhan listrik di IKN saat ini. Yakni setara dengan kebutuhan setrum perkantoran di DKI Jakarta. Dengan akumulasi daya listrik sebesar 190 megavolt ampere.

“Kami cek daya di kantor pemerintahan di DKI Jakarta saat ini, ternyata dibutuhkan 190 MVA (megavolt ampere),” katanya. Lanjut dia, setelah pihaknya menghitung rata-rata kehidupan modern, konsumsi listrik per kapita 2 ribu per kilowatt hour (kWh). “Maka dibutuhkan tambahan daya sebesar 800 megavolt ampere,” imbuh pria berkacamata ini.

Sigit menerangkan, perencanaan daya tersebut belum masuk Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2018–2028. Karena pemindahan IKN ke Kaltim, baru diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2019. Dengan demikian, perlu revisi RUPTL untuk pengembangan tahun 2020–2029. PLN membutuhkan kapasitas tambahan trafo sebanyak 453 MVA. Lalu pembangunan transmisi sepanjang 120 kilometer sirkuit (KMS) dan distribusi sepanjang 2.200 KMS. Serta ada bauran energi yang bisa disuplai energi baru terbarukan (EBT).

“Untuk estimasi biaya yang dibutuhkan masih kasar. Sebab, lokasinya di titik mana, belum ditetapkan. Jadi, hitungan sementara membutuhkan biaya sekira Rp 11 triliun. Untuk pengembangan kelistrikan dengan keandalan yang tinggi,” jabar dia.

 

BAKAL GUNAKAN KABEL BAWAH TANAH

 

Belajar dari sistem kelistrikan di DKI Jakarta saat ini, kata Sigit, IKN baru nanti menerapkan distribusi listrik flower system seperti di Singapura. Yakni disuplai daya listrik minimal dari dua subsistem. Kemudian distribusinya menggunakan automasi dengan desain gardu induk tidak terbuka. Tetapi menggunakan gas insulated. Yakni sistem penghubung dan pemutus jaringan listrik yang dikemas dengan menggunakan gas.

Kabel seluruhnya akan ditanam di dalam tanah. Baik tegangan tinggi rendah maupun menengah. Dengan tingkat keandalan tinggi. “Dan PLN akan mengembangkan kabel untuk paket data, yakni fiber optic,” terang Sigit.

Mantan GM PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi Bagian Utara (Sulbagut) ini menerangkan, listrik di kawasan IKN baru nanti didukung dengan empat subsistem. Yaitu Subsistem Balikpapan, Subsistem Samarinda, Subsistem Barito di Kalsel dan Subsistem Bangkanai di Kalteng, Konsep kelistrikan ini akan menyokong zero down time (ZDT) atau listrik tanpa padam pada kawasan IKN baru ini.

“Setiap ada gangguan pada kabel bawah tanah harus bisa diisolasi seminimal mungkin dan akan melepas jaringan dari sistem. Jadi, tidak meluas ke mana-mana,” jabarnya. Menurutnya, pembangunan infrastruktur listrik di kawasan inti pusat pemerintahan dimulai pada 2020–2024. (kip/riz/k16)

GRAFIS

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X