I Putu Randu Wahyu Pradana dan Aksi-Aksi Tengilnya di Arena Voli SEA Games 2019

- Kamis, 12 Desember 2019 | 14:26 WIB

Semua aksi tengil Randu turut memecah kebuntuan dan mengangkat moral tim. Di luar lapangan, dia adalah sosok yang ramah kepada siapa saja, termasuk kepada lawan.

 

NURIS ANDI PRASTIYO, Manila, Jawa Pos

Set pertama final voli indoor putra SEA Games 2019 baru mulai dihelat. Indonesia masih unggul 3-0 atas tuan rumah Filipina. Tiba-tiba I Putu Randu Wahyu Pradana berlari ke tribun di belakang lapangan permainan Indonesia. Yang dihuni banyak fans tuan rumah. Begitu blok yang dilakukannya sukses.

Di sana dia jongkok bertumpu pada satu kaki. Sembari kedua tangan mengatup. Sembari tetap tersenyum. Boo langsung terdengar dari tribun. Tapi, Randu tetap tersenyum dan segera kembali meneruskan pertandingan. Cuek.

Dan, memang secuek itu pula penampilan dia di sepanjang SEA Games 2019. Yang membuatnya jadi sorotan luas, beriringan dengan kesuksesan tim voli putra Indonesia merebut emas untuk kali pertama dalam 10 tahun terakhir. Berbagai selebrasi tengil, yang mengundang tawa kawan dan suporter Indonesia, maupun yang mengundang kejengkelan pihak lawan, berkali-kali dia lakukan. Tak cuma kepada Filipina, di fase grup maupun saat final. Tapi, juga tim-tim lain.

”(Semua itu) mengalir begitu saja, sekalian kasih semangat teman-teman,” ujar pevoli berposisi quicker itu kepada Jawa Pos yang menemuinya di Manila, Filipina, sebelum kepulangan ke Indonesia kemarin.

Kalau biasanya selebrasi paling emosional dilakukan pemain di olahraga apa pun dalam kondisi tertekan, tidak demikian Randu. Dia santai saja melakukannya meski timnya berada di atas angin. Saat melawan Myanmar di semifinal, contohnya. Dalam posisi Indonesia unggul 11-6 di set ketiga, setelah dua set sebelumnya berhasil dimenangi, Randu masih sempat berselebrasi dengan berjalan bak penguin. Melenggak-lenggok setelah sukses melakukan blok. Tetap sambil nyengir.

Lalu, dari mana semua ketengilan pemain 25 tahun itu berakar? ”Ya mau gimana, saya dari kecil besar dengan suasana kultur Surabaya,” kata pemain setinggi 191 cm tersebut, lantas tertawa.

Maksudnya, kultur Surabaya yang terbuka, egaliter, akrab dengan guyonan, dan ngeyel alias pantang menyerah. Pemain kelahiran Denpasar, Bali, 15 Januari 1994, itu memang ditempa sebagai pevoli di ibu kota Jawa Timur tersebut. Persis setelah dia lulus SMP dan menginjak bangku SMA pada 2008.

Sebelumnya, dia juga menekuni sepak bola dan motorcross. Tapi, memang banyak keluarga besarnya di Bali yang berkiprah di bola voli.

Adalah Li Qiujiang, pelatih yang kini juga menanganinya di skuad SEA Games 2019, yang pertama menemukannya. ”Saat itu ada pelatnas voli di Bali, saya datang melihat latihan. Lalu, Mister Li (sapaan akrab Li Qiujiang) bilang postur saya cocok sebagai pemain voli,” kenang Randu.

Sejak musim 2009 dia sudah tampil bersama Samator di Proliga. Tercatat dua kali dia membawa tim yang berjasa atas karirnya di dunia voli itu sebagai jawara Proliga. Proliga 2014 menjadi momen penutup karirnya bersama Samator. Dia sempat memperkuat timnas SEA Games 2015. Tapi, kemudian absen di ajang yang sama dua tahun setelahnya. Juga, di Asian Games 2019.

Namun, dia punya pilihan lain, ingin menjadi prajurit TNI Angkatan Laut (AL). Randu sejenak hilang dari peredaran dan kembali lagi di musim 2018.

Di dua musim terakhir dia berseragam Jakarta BNI Taplus. Otomatis di kompetisi juga bertemu cinta lamanya, Samator. Juga, harus berhadapan dengan rekan seperjuangan yang masih bertahan di tim lamanya. Misalnya, Machfud Nur Cahyadi dan Samsul Kohar.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X