LOLOSNYA Valencia dan Chelsea dari grup H memiliki makna yang spesial untuk pelatihnya. Albert Celades di Valencia dan Frank Lampard bersama Chelsea. Bukan hanya sama-sama bisa membawa klubnya lolos ke fase knockout dalam kesempatan pertama di Liga Champions. Baik Celades ataupun Lampard juga mencatatkan histori.
Celades misalnya. Dia jadi entrenador asli Catalan kedua yang sukses membawa timnya lolos ke fase knockout. Pelatih yang dijuluki El Andorrano semasa di La Masia tersebut mampu mengikuti jejak seniornya di Barca, Pep Guardiola. Celades juga mencapai kesuksesan itu pada musim pertama, sama dengan Pep.
Pep musim ini juga kembali ke fase knockout bersama Manchester City. Celades kepada Sport menyebut, dia bangga bisa membungkam kritikan banyak orang terkait capaiannya untuk Los Che, julukan Valencia. Terutama terkait tren pelatih-pelatih Catalan di Eropa. ''Aku merasa beruntung dapat mencapainya (fase knockout),'' ungkap pelatih yang pernah merebut Si Kuping Lebar, trofi juara Liga Champions, bersama Real Madrid pada 2001 – 2002 itu.
Maklum, reputasi Celades sudah kadung jelek gara-gara selalu menyertai periode kurang bagus Julen Lopetegui di Real sebagai asisten pelatih musim lalu. ''Hari ini (kemarin) jadi salah satu contoh bahwa ketika sudah ada kemauan dan keyakinan dari sebuah tim (untuk lolos), dari situlah hal-hal positif akan muncul. Senang memiliki sekelompok pemain yang luar biasa,'' kata Celades yang baru memberikan sembilan kemenangan dari 19 laganya dengan Valencia musim ini.
Kalau Celades mengusung label sebagai pelatih kelahiran Catalan, maka Lampard sudah mengangkat derajat pelatih-pelatih asli Inggris. Di antara pelatih-pelatih di balik klub kontestan 16 Besar Liga Champions, hanya Lampard yang berkebangsaan Inggris. Meski masih ada klub-klub lain yang menyusul lolos dini hari tadi WIB, tak ada yang ditangani pelatih dari Inggris.
Lampard menyudahi dahaga publik Inggris setelah kali terakhir melihat Harry Redknapp mampu membawa Tottenham Hotspur melaju sampai perempat final sebelum dijebal Real. Nah ambisi itu yang musim ini diusung Frankie, sapaan karib Lampard. Membawa Chelsea bersaing bukan hanya sampai di 16 Besar.
Sejak 2013 – 2014, klub berjuluk The Blues itu tak pernah keluar dari 16 Besar. Bahkan, musim lalu hanya puas bermain di Liga Europa dan memenanginya. Karenanya Lampard sudah meminta standar lebih tinggi bagi pemainnya di fase knockout. ''Jangan membuang kesempatan sekecil pun dan memberi lawan kesempatan seperti malam ini (kemarin),'' pintanya.
Bersama der trainer RB Leipzig Julian Nagelsmann, Celades dan Lampard sudah masuk dalam pelatih-pelatih muda di fase knockout musim ini. Usia nahkoda berjuluk Baby Mourinho itu baru 32 tahun, lebih muda dari Lionel Messi! Dia jadi pelatih termuda yang dapat membawa timnya memuncaki klasemen fase grup Liga Champions. Dia juga memantapkan dominasi para pelatih dari Jerman jadi empat orang bersama Thomas Tuchel, Hansi Flick, plus Juergen Klopp. (ren)
