Kaltim Masuk 10 Besar Transaksi Tokopedia, Jadi Pasar Potensial e-Commerce

- Kamis, 12 Desember 2019 | 12:25 WIB

BALIKPAPAN- Kaltim ternyata menjadi salah satu pasar yang potensial bagi perusahaan e-commerce di Tanah Air. Tokopedia mencatat, Bumi Etam masuk 10 besar daerah dengan nilai transaksi tertinggi. Paling banyak barang yang dicari masyarakat Kaltim adalah mesin, seperti generator set (genset) serta tools lainnya.

External Communications Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya mengatakan pihaknya sepanjang tahun ini mencatatkan nilai transaksi lebih dari Rp 200 triliun atau berkontribusi 1,5 persen terhadap produk domestik bruto Indonesia. “Kaltim sendiri mencatatkan transaksi sebesar Rp 933 miliar. Jumlah ini bisa bertambah karena tahun ini masih menyisakan beberapa hari lagi,” tuturnya saat berkunjung ke Gedung Biru Kaltim Post, Rabu (11/12).

Pihaknya juga mencatat ada pertumbuhan penjualan di setiap provinsi. Di Bumi Etam tiap bulannya rata-rata penjualan naik 35,71 persen. Sementara secara nasional rata-rata penjualan naik 22 persen. Tak hanya kinerja penjualan yang gemilang, Tokopedia juga membantu pemerintah menekan pengangguran. Saat ini, sudah ada lebih dari 6 juta penjual di Tokopedia.

Menurut riset Lembaga Penelitian Ekonomi dan Manajemen Universitas Indonesia, 86,5 persen dari jumlah tersebut merupakan entrepreneur atau pengusaha baru. Di Kaltim, mereka juga mencatatkan jumlah penjual mengalami peningkatan. “Kebanyakan adalah pengusaha yang benar-benar baru,” sambungnya.

Hadir sejak 10 tahun lalu, Tokopedia memiliki pengunduh aplikasi mencapai 90 juta jiwa. Sampai saat ini mereka membantu meningkatkan dan mengembangkan bisnis pedagang di Kaltim atau di Indonesia. Setiap harinya bisa memasarkan 200 jenis barang. Mereka telah menjangkau hingga 97 persen kawasan Indonesia.

Dia menambahkan, fokus tahun depan adalah memperluas pasar di dalam negeri. Sejalan dengan visi perusahaan untuk membangun ekosistem digital di Tanah Air. Pasalnya, dengan fokus pada pasar dalam negeri, Tokopedia akan memberikan kontribusi lebih pada perekonomian Indonesia. “Kami sangat berharap bisa terus berkontribusi pada perekonomian daerah,” terangnya.

Ia menjelaskan, sejauh ini kinerja pihaknya masih on track. Pendapatan yang didapat cukup baik. Salah satu sumber pendapatan ada pada toko online yang naik kelas. “Ya kami menawarkan beberapa fitur, biasanya penjualannya yang cukup kencang memilih untuk naik kelas,” tuturnya.

Tokopedia juga melakukan sinergi antara online dan offline. Platform digital ini menggandeng pemilik usaha kecil melalui aplikasi terpisah. Layanan offline lainnya juga tengah digodok. Selain fokus pada online, pihaknya tetap tidak bisa melepas layanan offline begitu saja. Ia mengakui, sinergi antara keduanya menjadi kunci penting.

“Penjualan online memang menjadi bisnis utama kami. Tapi kami juga menggandeng beberapa UMKM dengan aplikasi terpisah. Kami membantu mereka menjual barang-barang,” ungkapnya. (aji/ndu2/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB
X