SAMARINDA–Berkaca dari kejadian tertabrak pilar dan fender Jembatan Mahakam sebelumnya, PT Pelindo IV menambah satu kapal tunda, akhir Desember mendatang. Setiap kapal yang melakukan pengolongan juga diwajibkan mengikuti jadwal pandu.
General Manager PT Pelindo IV Suhadi Hamid Aly menuturkan, setelah insiden tertabrak pilar Jembatan Mahakam, 17 November lalu, pihaknya menambah satu kapal tunda. Itu sebagai salah satu bentuk pengamanan jembatan.
Selama ini, pihaknya memiliki enam kapal yang terbagi masing-masing dua unit di Jembatan Mahulu, Mahakam, dan Mahkota II dirasa masih belum optimal. “Satu kapal tambahan itu, nantinya beroperasi di Jembatan Mahakam,” ucap dia, beberapa waktu lalu.
Dia menerangkan, penambahan itu berkaca kejadian terakhir serta koordinasi dengan KSOP, sehingga disimpulkan wajib menambahkan satu unit lagi. “Akhir Desember ini sudah ada kapalnya dan bisa beroperasi," terangnya.
Selain itu, pihaknya telah menjalankan arahan dari Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Samarinda untuk melakukan jadwal pengolongan. "Jadi, kapal muatan atau kosong harus wajib pandu dan ditunda, itu sesuai regulasi dari KSOP," ucap pria asal Makassar itu.
Disinggung soal tarif, Aly menerangkan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Indonesian National Shipowners Association (INSA). "Nantinya ada tarif yang berbeda antara kapal bermuatan dan tidak," lanjutnya.
Dia juga menyampaikan, jika petugas pemandu terbukti lalai dalam melakukan assist, akan diberikan sanksi. "Jika terbukti lalai, kami akan berikan sanksi. Biasanya tiga bulan akan diistirahatkan. Jika melakukan pelanggaran berat bisa dicabut izin pandunya," pungkas dia. (*/dad/dns/k8)