SOK JAGO ACUNG PEDANG..!! Enam Preman Pandansari Digulung Polisi

- Rabu, 11 Desember 2019 | 11:58 WIB

BALIKPAPAN - Tim Opsnal Polsek Balikpapan Barat mengamankan enam orang yang diduga terlibat aksi premanisme di Pasar Pandansari, Balikpapan Barat. Mereka ditangkap setelah terlibat keributan dengan sekelompok orang sambil membawa senjata tajam (sajam).

Kapolsek Balikpapan Barat AKP Agung Nursapto menjelaskan, awalnya pada 3 Desember lalu, seorang pelaku bernama Andi Sultan membuat keributan di lapak khusus jual beli ikan. Pada pukul 9.40 Wita, Sultan mengamuk sambil membawa senjata tajam jenis samurai dan meneror sejumlah pedagang.

"Pelaku (Sultan) informasinya mendengar jika lahan yang dikuasainya direbut seseorang bernama Andi Erwin," kata Agung, kemarin. Dalam aksinya yang terekam CCTV pasar, Sultan yang berambut gondrong dan mengenakan rompi hitam mengayunkan samurai di hadapan sejumlah orang. Bahkan sempat mendorong seorang pedagang hingga tersungkur. Beruntung pedagang lain menghalangi dan membawa Sultan menjauh hingga tidak terlihat kamera CCTV.

"Pelaku lalu bersama kelompoknya mendatangi rumah orang yang diduga mengambil lahannya di kawasan Pandansari. Di sana sempat terjadi keributan," kata Kapolsek.

Lanjut Agung, pihaknya kemudian menerima laporan dari terkait keributan, dan dengan sejumlah anggota polisi, dia memimpin operasi untuk mengendalikan situasi. Sayangnya, saat tiba di lokasi keributan kondisinya sudah sepi. "Saya langsung perintahkan anggota melakukan razia," sebutnya.

Razia yang awalnya dilakukan pada pukul 10.00 Wita tidak menemukan hasil. Namun, pada pukul 17.00 Wita, saat dia dan anggotanya menyisir sejumlah tempat di pasar, sekelompok orang membuntuti. Karena curiga dengan gerak-gerik kelompok tersebut, Agung memerintahkan anggotanya untuk mengamankan dan melakukan penggeledahan.

"Benar saja. Tiga orang yang kami curigai ternyata membawa sajam jenis badik. Salah satunya berstatus ASN (aparatur sipil negara) yang bertugas di BPBD Balikpapan," katanya.

Razia kembali dilanjutkan hingga malam hari. Petugas mengumpulkan sejumlah juru parkir (jukir) dan mengelompokkan mereka. Antara yang resmi dibina Dinas Perhubungan, dengan yang tidak resmi alias jukir liar. Dan pada Rabu (4/12), anggota lantas menciduk Sultan di kediamannya di kawasan Pandansari. Di mana dalam penangkapannya, petugas juga mendapati satu poket sabu di kantong celananya. Selain itu, polisi menangkap dua orang lainnya.

"Total ada enam orang yang kami tetapkan tersangka. Termasuk Sultan sebagai ketua kelompok. Sisanya masih kami lakukan pengembangan," ungkap Agung. Setelah operasi premanisme ini dilakukan, pihaknya pun mengundang Muspika Balikpapan Barat untuk mengadakan pertemuan untuk menyelesaikan persoalan premanisme dan mencegah persoalan yang sama berulang.

"Sabtu (7/12) kami musyawarah. Hasilnya kami berikan rekomendasi ke Pemkot Balikpapan untuk ikut membantu menyelesaikan persoalan di Pasar Pandansari," ujarnya. Sultan sendiri saat diwawancarai awak media menyebut, aksinya sebagai langkah mengamankan wilayahnya. Bermula dari cekcok pribadi persoalan motor tarikan, masalah berkembang hingga keributan di pasar. "Saya cari dia (Andi Erwin) di pasar ikan. Ya saya bawa sajam saat itu," aku pria bertato itu.

Pria yang pernah dibui karena kasus pembunuhan itu mengklaim sebagai orang yang mengusai 20 lapak pedagang dan titik parkir di sebagian kawasan Pasar Pandansari. Untuk setiap lapak, Sultan memerintahkan anak buahnya untuk menarik iuran yang diduga sebagai pungutan liar (pungli) sebesar Rp 70 ribu per minggu. Semua pendapatan tersebut masuk ke kantong pribadinya.

Oleh penyidik Polsek Balikpapan Barat Sultan dijerat dengan Undang-Undang (UU) Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang senjata tajam dan UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Sultan pun terancam hukuman di atas 10 tahun penjara.

KUNCI PASAR DIPEGANG SULTAN 

Kepala UPT Pasar Pandansari Sahrudin saat dikonfirmasi media ini menyatakan tak mengetahui adanya aksi premanisme di Pasar Pandansari yang dipimpin Andi Sultan. Namun dia mengakui mengenal Sultan sebagai penjaga malam di pasar alias wakar. 

Karena menjadi wakar, Sahrudin juga membenarkan kunci pintu pasar dipegang oleh Sultan. Artinya, aktivitas Pasar Pandansari mutlak berada di tangan Sultan. Totalnya ada 26 pintu masuk dan keluar pasar. Tetapi sejauh ini, Sahrudin menyebut belum pernah ada masalah berkaitan dengan posisi Sultan sebagai pemegang kunci pasar. 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X