TANA PASER - Potensi perekonomian masyarakat desa terus didukung pemerintah daerah. Salah satunya di sektor Dinas Perikanan Kabupaten Paser dalam hal budidaya perikanan. Ada ratusan kelompok Pembudidaya Daya Ikan (Pokdakan) di Bumi Daya Taka, namun belum semua terdaftar secara resmi oleh dinas.
Bersama Dinas Perikanan Paser, Kaltim Post meninjau langsung proses panen Budidaya Ikan Lele oleh Pokdakan Karya Muda, di Desa Keluang Paser Jaya, Kecamatan Kuaro. Ada 10 petani di Pokdakan ini yang memiliki 8 kolam buatan dari kayu dan terpal. Karena masih swadaya, Pokdakan ini masih mengandalkan modal sendiri untuk membangun kolam serta bibit dan pakan ikan.
" Hari ini kita panen sekitar 300 kilogram setelah 3 bulan memulai menaruh bibit. Alhamdulillah pasarnya untuk Ikan Air Tawar Jenis Lele ini masih banyak di Kabupaten Paser. Setelah panen, hasilnya ini sudah ada pembelinya di Kota Tana Paser," ujar Ketua Pokdakan Karya Muda, Sardani, (9/12).
Karena baru terbentuk tahun ini, dia berharap di tahun berikutnya ada dukungan langsung dari pemerintah daerah. Baik itu berupa bibit, pakan maupun dana pembinaan lainnya. Saat ini harga per kilogram Ikan Lele masih cukup stabil di pasaran, bahkan kata dia kebutuhan masih banyak di pasaran. Kini masih terkendala modal dan luasan lahan.
" Tergantung jenisnya. Yang jelas kita menjual harga panen berbeda dengan harga di pasaran. Lebih murah di sini," sebutnya.
Sementara Plt Kepala Dinas Perikanan Paser Sadaruddin mengatakan saat ini masih sekitar 50 lebih Pokdakan yang terdaftar di dinas. Jika menghitung yang tidak terdaftar, jumlahnya hampir ratusan. Dia berharap para pembudidaya yang masih belum membentuk Pokdakan, segera membantu dan mendaftar ke Dinas Perikanan agar nantinya bisa mengusulkan bantuan ke pemerintah daerah. Pasalnya banyak dana pengembangan budidaya ini baik di APBD, hingga APBN seperti Dana Alokasi Khusus (DAK). Apalagi saat ini pangsa pasar Ikan Lele ini masih sangat besar untuk kebutuhan daerah. Bahkan di wilayah Long Kali dan Long Ikis ada yang mengirim untuk kebutuhan di Petung, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
" Kita sangat mendukung makin banyak keberadaan pembudidaya ini. Selain meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, ini juga membantu program pemerintah agar konsumsi ikan semakin tinggi. Apalagi banyak gizi dari Ikan Lele ini," tutur Sadaruddin.
Koordinator Penyuluh Perikanan Kabupaten Paser, Rakman mengatakan untuk komoditas Ikan Lele mulai banyak digemari para pembudidaya, disamping mudahnya mencari bibit dan pakan, proses budidaya tidak memakan biaya besar dan areal yang luas. Apalagi harganya di pasaran masih cukup stabil.
" Bahkan ada sampai Rp 30 ribu sampai Rp 35 ribu per kilogram yang paling tinggi. Tergantung ukuran ikannya. Sementara masih kebutuhan lokal saja, untuk ekspor hanya Udang dan Kepiting yang masih dikirim ke pabrik di Balikpapan. Belum ada Ikan Lele," sebutnya. (/jib)