BALIKPAPAN – Hari ini, Selasa (10/12) menjadi waktu penyelenggaraan diskusi publik tentang PDAM Balikpapan di Universitas Balikpapan (Uniba). Kegiatan yang dilaksanakan Forum Kajian Masyarakat Balikpapan (FKMB) ini mengangkat diskusi dengan tema Tantangan PDAM Balikpapan Menuju Perusahaan Profesional dan Mandiri.
Ketua FKMB Oki M Alfiasnyah menuturkan arah diskusi, yakni mendukung PDAM Balikpapan untuk menjadi persero. Selama ini, PDAM Balikpapan merupakan perusahaan daerah yang bisa dikatakan sehat. Sehingga sudah selayaknya PDAM Balikpapan menapaki jalan sebagai perusahaan profesional.
Dia berpendapat, status sebagai perusahaan daerah tentu membuat PDAM memiliki keterbatasan. Pihaknya meyakini PDAM akan memiliki kinerja yang berbeda saat berbentuk perseroan. Terutama bisa melayani masyarakat Kota Minyak dengan maksimal. Tak ada alasan apalagi melihat kondisi PDAM Balikpapan selama ini surplus. Jadi besar alasan harus mendukung PDAM untuk jadi perusahaan profesional dan mandiri.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber. Pembicara utama yakni Profesor Nindyo Pramono. Seorang Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia kerap menjadi pembicara PDAM di berbagai daerah se-Indonesia. Pemilihan Nindyo sebagai narasumber bukan tanpa alasan. Dia adalah inisiator lahirnya revitalisasi PDAM menjadi persero seperti yang sudah terjadi di PDAM Lombok.
Selain itu, pembicara lainnya adalah Ketua Kadin Balikpapan Yaser Arafat. Pria yang sukses sebagai pengusaha muda ini akan melihat bagaimana potensi PDAM menjadi persero dari sudut pandangnya.
Dia menjelaskan, kegiatan ini membahas kerangka hukum untuk institusi menjadi persero. Baik dari kajian undang-undang hingga peraturan menteri. Lalu apabila sudah ada kerangka hukum yang menjadi acuan dan paten, tentu akan memengaruhi pembahasan manajerial hingga teknis.
Termasuk bagaimana PDAM nanti bisa mencari sumber air baku dan meningkatkan produksi untuk kebutuhan air masyarakat. Peserta diskusi pun dari berbagai kalangan seperti civitas akademik, anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Balikpapan, dan masyarakat umum. “Hasil diskusi ini nantinya menjadi bahan rekomendasi sekaligus evaluasi bagi PDAM dan Pemkot Balikpapan,” tutupnya. (gel/ms/k15)