MANILA-Hanya dua hari jeda waktu yang dimiliki Indonesia menjelang laga final cabang olahraga (cabor) sepak bola SEA Games 2019 menghadapi Vietnam. Recovery pemain menjadi konsentrasi utama pelatih kepala Timnas Indonesia U-23 Indra Sjafri. Apalagi, mereka harus melalui laga sengit hingga babak perpanjangan waktu menghadapi Myanmar di semifinal lalu.
Kemarin (8/12) Garuda Muda–julukan Timnas Indonesia U-23–membatalkan recovery training pagi untuk memberikan waktu istirahat lebih. Baru sore harinya para pemain berlatih ringan di lapangan Kompleks Taman Budaya Filipina. Seusai latihan, para pemain menuju area kolam renang Hotel Jen, tempat mereka menginap.
Di sana sudah disediakan bak portabel yang sudah diisi air dan tujuh karung es batu. “Kalau pakai ice bath kayak gini, pegel-pegelnya jadi bisa lebih cepat hilang,” kata gelandang senior Garuda Muda Zulfiandi.
Pemain Madura United itu memilih cukup lama berendam di air es. Jika para pemain hanya mampu 2 menitan berendam, pemain asal Aceh tersebut bisa empat menit.
Kemarin Egy Maulana Vikri kembali menjalani latihan terpisah. Dia mengalami kram dan nyeri di engkel kanan. Tim dokter, fisioterapis, dan pemijat, bakal menjadi motor untuk membuat 20 pemain siap menuju Final SEA Games 2019 besok (10/12).
Syarif Alwi, dokter Garuda Muda, menjelaskan bahwa timnya melakukan upaya maksimal bagi para pemain. “Saya lihat tadi waktu sarapan pagi juga sudah segar,” katanya kemarin. ”Dari recovery yang kami jalankan dan ice bath, mudah-mudahan jadi lebih segar,” harapnya.
Mental para pemain sedang bagus-bagusnya. Sani Rizki Fauzi, penggawa Indonesia U-23, sudah tidak sabar untuk tampil di laga puncak. Gelandang energik asal Bhayangkara FC itu menjadi pembeda ketika diturunkan pada babak kedua semifinal melawan Myanmar.
”Istirahat juga enak. Setelah pertandingan, jam 10 malam saya langsung tidur,” kata dia. Hanya, Sani belum tahu pasti bakal mendapatkan kesempatan sebagai starter atau kembali ke bangku cadangan. (nap/JPG/rom/k16)