Program dana kelurahan baru dijalankan tahun ini. Pemanfaatannya dijalankan seluruh lurah. Termaksud kelurahan di Kecamatan Teluk Bayur. Namun, dalam pemanfaatannya, Camat Teluk Bayur Anang Ardiansyah melihat belum maksimal.
TELUK BAYUR–Pemanfaatan dana kelurahan seharusnya menopang pembangunan. Diungkapkan Anang, selama ini, di wilayahnya, ada beberapa pengadaan yang tidak menyentuh masyarakat. Dia mencontohkan, mesin rumput di setiap RT. Hal tersebut menurutnya tidak bernilai ekonomis dan efektif.
“Makanya perlu dilakukan kajian mendalam ke depannya. Saya juga akan mencari tahu terlebih dulu pemanfaatan dana lurah itu, termasuk kontrolnya,” ungkap dia, beberapa waktu lalu.
Bagi Anang, progam dana kelurahan ini seharusnya sangat bermanfaat bagi masyarakat. Karena itu, input dan output-nya harus bisa dirasakan masyarakat.
Mengubah kolam kotor menjadi kolam ikan dan melakukan penanaman hidroponik di pekarangan rumah adalah contoh yang lebih memiliki manfaat ketimbang pengadaan mesin rumput. Menurut mantan Camat Kelay, ada beberapa hal yang langsung bisa dirasakan masyarakat.
“Jadi, sayuran dari hidroponik bisa dijual yang output-nya dapat menambah nilai ekonomis bagi warga,” terangnya. "Bisa juga seperti di Jawa, parit kotor dikelola dan bersihkan. Kemudian ditabur benih ikan, sehingga memiliki nilai ekonomis," sambungnya.
Karena itu, pemanfaatan dana kelurahan dan dana RT diinginkannya tidak sekadar terfokus pada pembangunan fisik. Harus dibarengi dengan pemanfaatan yang berorientasi ekonomis.
"Jangan yang sifatnya pengadaan saja, setelah digunakan habis. Tapi harus ada nilai ekonomis yang didapatkan masyarakat," tutupnya. (*oke/arp/dra/k8)