SANGATTA–Sejumlah tempat penampungan sementara (TPS) sampah yang tersebar di berbagai titik, khususnya Jalan Yos Sudarso, Gang Buntu, Sangatta Utara, sampah pada hari libur meluber hingga keluar yang sudah disediakan. Hal itu dikeluhkan warga setempat.
Menurut Jumiyah Djauhari, warga sekitar menuturkan, sampah berserakan sudah terjadi sejak dua hari sebelumnya.
"Lingkungan jadi kumuh, aroma busuk tercium setiap melintas," keluhnya saat diwawancarai kemarin (8/12). Menurut dia, kondisi tersebut seharusnya bisa diantisipasi pemerintah. Dia berharap, sampah tidak lagi menjadi tambahan masalah di Kutim. Jumiyah menjelaskan, Kutim sebaiknya mencontoh Balikpapan, daerah yang dianggap mumpuni pengelolaan sampah. Hal itu terlihat dari beberapa penghargaan piala Adipura yang mampu diperoleh Kota Minyak.
"Harusnya di sini (Kutim) ada pengaturan waktu pembuangan sampah, agar lebih bersih. Sudah berdebu, masa sampah juga berantakan," tuturnya.
Ditemui terpisah, Kepala UPT Kebersihan Sangatta Utara Rara Siti Hajrah tak memungkiri kondisi Kutim. Dia menyebut, unit pengangkut tidak mencukupi untuk membawa volume sampah yang membeludak.
"Informasinya tadi pagi mobil kewalahan. Volume sampah lebih banyak daripada alat angkutnya. Jadi, waktu pengangkatan juga alami kendala," ungkapnya. Menurut dia, hari libur volume sampah kerap meningkat. Hal serupa terjadi pada tanggal gajian yang dilihat dari daya beli masyarakat meningkat. "Jadwal libur kantor dan sekolah juga memengaruhi, mungkin ibu rumah tangga banyak pesta dan masak di rumah," jelasnya. Terlebih, waktu pembuangan sampah warga tidak teratur. Hal itu membuat pengangkut kerap kebingungan. Pasalnya, setelah diangkut, sampah kembali menumpuk.
"Kalau pengangkut sampah tidak kenal hari libur. Biasanya mereka baru mengangkut tetapi tidak berapa lama itu penuh lagi karena jam buang tidak dipatuhi," tandasnya. (*/la/dra2/k8)