Organ Tubuh Tak Utuh Menimbulkan Tanya

- Senin, 9 Desember 2019 | 13:54 WIB

SAMARINDA–Misteri hilangnya Yusuf Ahmad Gazali sejak Jumat (22/11) lalu mulai terkuak. Setelah 16 hari tanpa jejak, kemarin (8/12), warga menemukan jasad yang diduga adalah Yusuf Ahmad Gazali. Nahasnya, organ bocah empat tahun itu tidak utuh lagi. Jasadnya tanpa kepala. Sementara tangannya hancur.

Sejak dua pekan lalu, Melisari (30) tak tenang beraktivitas. Hanya wajah Yusuf Ahmad Gazali, putra ketiganya, yang selalu muncul di benaknya. Berharap ditemukan sehat, kabar duka justru diterimanya. Sebelum ditemukan jasad yang diduga Yusuf Ahmad Gazali mengambang sekitar pukul 10.00 Wita kemarin, warga Jalan Pangeran Antasari II, Gang 3, dihebohkan penemuan jasad balita di tepi sungai, eks anak Sungai Karang Asam.

Ika (30), terkejut saat membuka jendela rumahnya yang mengarah langsung ke sungai. "Setiap pagi saya buka jendela, lihat seperti bayi di sungai, tapi awalnya kurang yakin," jelasnya. Merasa ragu, Ika memanggil suaminya untuk memastikan yang dilihatnya. Ketika dipastikan, kecurigaan Ika benar. "Saya kira sampah, diperiksa suami ternyata benar badan manusia, tubuhnya sudah enggak utuh, kepala tidak ada, tangannya hancur," jelasnya.

Setelah mengetahui kebenaran jasad balita, Ika dan warga sekitar melaporkan ke ketua RT. "Termasuk ke polisi," jelasnya. Kemarin siang, Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu Ipda M Ridwan menerangkan, jasad yang ditemukan warga itu berumur di bawah lima tahun. "Dugaan ini sudah sekitar 10 hari, karena bagian tubuhnya sudah tidak utuh lagi," terangnya.

Ditanya soal dugaan jasad tersebut adalah Yusuf, pihaknya belum bisa memastikan karena melihat kondisi jasad yang tidak utuh. "Kami belum bisa pastikan, memanggil orangtuanya," singkatnya. Beberapa jam kemudian, isak tangis menggema di ruang mortuary RSUD AW Sjahranie. Air mata Melisari tak henti-hentinya membasahi pipi. Bambang Sulistyo, suami Melisari, berusaha tetap tenang. Pasangan suami-istri itu hanya mengelus dada sembari menahan tangis.

Tak menyangka, jasad tubuh yang ada baru masuk ke ruang jenazah rumah sakit pelat merah itu adalah Yusuf, anak ketiganya yang hilang sejak dua pekan lalu. Ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di Jalan Pangeran Antasari II, Gang 3, RT 30, Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu, kemarin pagi.

Keluarga yang hadir ke ruang jenazah menahan tubuh Melisari yang mendadak lemas. Pasutri tersebut tak menyangka jasad balita tersebut adalah anaknya. Namun, saat pakaian yang dikenakan jasad tersebut dibersihkan, baru terlihat jelas warna dan gambar pakaian itu. Baju merah bergambar Monas. Pakaian yang sangat jelas dalam ingatan Melisari adalah pakaian terakhir yang dikenakan Yusuf.

Sontak, badan Melisari lemas, dan air matanya jatuh tak tertahan. "Awalnya memang sempat ragu karena pakaiannya penuh lumpur, tetapi setelah dibersihkan baru terlihat jelas, baju merah lengan hitam bergambar dan bertuliskan Monas, serta celana berwarna putih bergambar hewan, sama yang dikenakan Yusuf saat saya antar ke PAUD," ucap Bambang yang ditemui di RSUD AW Sjahranie kemarin.

Melisari hanya terdiam sambil merangkul kuat suaminya. Ibu tiga anak itu juga beberapa kali hampir pingsan tak kuasa menahan kesedihan. Setelah dimandikan dan disalatkan di rumah sakit, jasad Yusuf dibawa keluarga ke rumah duka di Jalan Gunung Lingai, Gang Harapan Kita, RT 3, Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang. Yusuf dimakamkan tadi malam di TPU Damanhuri.

"Saya yakin itu putra kami. Untuk saat ini kami dan keluarga hanya memikirkan agar anak kami dimakamkan. Selanjutnya akan kami pikirkan nanti," tutur Bambang. Menilik lokasi hilangnya Yusuf, tak jauh dari tempat bocah tersebut dititipkan, di Jalan AW Sjahranie, Samarinda Ulu, rute sungai kecil di Samarinda sejurus dengan lokasi penemuan bocah tersebut.

Untuk diketahui, ada empat anak aliran sungai yang bermuara ke Sungai Mahakam. Sungai Karang Asam kecil, besar, Palaran, dan Karang Mumus. Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa menerangkan, belum bisa memastikan secara keseluruhan. "Kemungkinan besar benar, jasad balita tersebut merupakan Yusuf berdasarkan dari pakaian yang dikenakan, dan dibenarkan orangtua Yusuf," ucap Damus yang juga datang ke RSUD AW Sjahranie.

Damus menyebut, pihaknya masih mengidentifikasi jasad balita tersebut untuk memastikan kebenarannya.

Saat disinggung adanya indikasi tindakan kekerasan, lantaran kondisi jasad tidak utuh, polisi pun belum bisa memastikan. "Saat ini kami belum sampai tahap tersebut, kami masih fokus identifikasi," terangnya. Kaltim Post juga menghubungi Mardiana selaku kepala PAUD Jannatul Athfaal.

Perempuan berjilbab tersebut tidak bisa memastikan secara terperinci pakaian yang dikenakan Yusuf terakhir kali. "Enggak tahu pasti kalau soal gambarnya, tapi kalau warna bajunya memang benar merah dengan lengan hitam," singkatnya. Untuk diketahui, Yusuf dinyatakan hilang sejak Jumat (22/11) sekitar pukul 15.20 Wita. Hilangnya Yusuf di PAUD sempat menimbulkan beberapa dugaan. Ada yang beranggapan Yusuf hilang terseret banjir, hal ini mengemuka lantaran saat itu terjadi hujan deras, yang menyebabkan debit air meningkat di depan PAUD.

Yusuf diduga tergelincir ke parit dan terseret banjir. Dugaan kedua, Yusuf diculik pengendara motor. Hal itu terjadi saat balita ini lepas dari pengawasan petugas PAUD yang saat itu sedang buang air kecil. Sejak dinyatakan hilang, berbagai upaya dilakukan untuk mencari Yusuf. Namun, semua tak membuahkan hasil, hingga ditemukannya Yusuf di anak sungai kemarin. (*/dad/dra/riz/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X