Keluarga Duga Bripda Budi Tewas Akibat Kekerasan, Penyidik Tunggu Hasil Autopsi

- Senin, 9 Desember 2019 | 13:48 WIB

BALIKPAPAN – Penggalian makam Bripda Budi Setiawan (21), anggota Sabhara Polresta Balikpapan yang meninggal enam bulan telah dilakukan Kamis (5/12), dan disambung dengan proses autopsi. Hasilnya diperkirakan bisa diketahui sepekan ke depan.

Autopsi dilakukan kurang lebih tiga jam di ruang Mortuary Rumah Sakit Umum Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan. Setelah itu jenazah dimakamkan kembali di tempat pemakaman umum (TPU) Jalan Soekarno-Hatta Km 1, Balikpapan Utara.

“Informasi dari rumah sakit, satu minggu hasilnya keluar,” kata Kamaruddin, ayah korban. Hasil ini diperlukan oleh penyidik untuk mengungkap kasus dugaan adanya kekerasan dan pengeroyokan pada kasus kematian Bripda Budi.

Soal pembongkaran anak pertamanya itu, dia hanya berharap ada keadilan. “Kalau ada indikasi kejahatan, supaya diproses hukum. Saya minta keadilan,” tuturnya.

Dia mengakui, saat akhir-akhir masa hidupnya, Budi mengalami luka lebam di sejumlah bagian tubuhnya pada 16 Mei 2019, sore harinya sekitar pukul 17.00 Wita, waktu diantar ke rumah.

Budi pun menjalani perawatan di rumah sakit Bhayangkara Polda Kaltim. Tiga hari dirawat, Budi dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam di Samarinda 19 Mei 2019. “Meninggal tanggal 19 itu juga,” imbuhnya.

Terduga pelakunya sendiri belum diketahui. Kecurigaan dan kejanggalan tak mampu ditahan Kamarudin, sehingga dia minta aparat kepolisian membongkar makam anaknya untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematiannya.

Kejanggalan yang dimaksud Kamarudin, yakni adanya luka lebam di bagian dada dan beberapa bagian lain di tubuh almarhum. Bahkan darah kental terus-menerus keluar dari hidung anaknya itu saat jasadnya tiba di rumah untuk dimakamkan.

Kamaruddin mengaku, sebelumnya pihak keluarga telah membuat surat pernyataan telah menerima anaknya meninggal. Tapi kini mereka merasa tak puas, dan ingin meminta keadilan. Pihak keluarga menduga, ada kejanggalan penyebab anaknya meninggal.

Dokter forensik bidang dokter kesehatan (Dokes) Polda Kaltim Kompol IGG Dharma bersama tim DVI (Disaster Victim Investigation) melakukan penggalian dan terlibat pemeriksaan bersama dokter forensik RSKD.

Kapolresta Balikpapan AKBP Turmidi menambahkan, dalam proses autopsi nantinya akan diketahui penyebab kematian Bripda Budi. “Kalau ada indikasi pidana, tentu wajib proses hukum,” terang Turmidi. (aim/ms/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X