Simpan Potensi Sarang Lebah di Pohon Banggeris

- Senin, 9 Desember 2019 | 10:52 WIB

Tugas besar diemban dua kampung terpencil di Kutai Barat (Kubar). Di tangan warganya, paru-paru dunia harus dijaga. Meredam efek rumah kaca dengan melestarikan rimba.

 

NURAINI, Sendawar

 

DUA kampung tersebut, yakni Kampung Tanjung Soke dan Kampung Gerunggung. Terletak di Kecamatan Bongan, Kubar. Berada di tepian kabupaten. Berbatasan langsung dengan Kalteng dan terpaut 60 kilometer dari Penajam Paser Utara (PPU) yang kelak menjadi ibu kota negara (IKN) baru republik ini.

Dua kampung tersebut ditahbiskan menjadi sebagai kampung Pro Iklim Plus oleh World Bank, bagian dari program mereka, Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) Carbon Fund 2020-2024. Mereka dipilih atas beberapa pertimbangan. Selain soal kedekatan lokasi dengan pusat IKN, mereka juga punya tutupan hutan yang baik.

Dua kampung itu berada di lahan seluas 19.790 hektare, yang 70 persennya –sekitar 13.853 hektare-- berupa hutan. Luasan hutan itu terbagi pula dalam statusnya. Seluas 600 hektare adalah areal penggunaan lain (APL), sedangkan sisanya berstatus kawasan budi daya kehutanan (KBK) dan hutan lindung (HL). “Selain itu, warga juga punya komitmen kuat untuk menjaga kelestarian hutan sekitar tempatnya tinggal,” jelas konsultan FCPF Carbon Fund Akhmad Wijaya.

Menurutnya, langkah itu juga harus diambil sejak dini. Sebab, rencana pemindahan IKN ke Kaltim rawan merusak ekosistem hutan, seperti karena pembukaan lahan besar-besaran. “Mengajak masyarakat ikut berperan menjaga dan mempertahankan luasan hutan beserta potensinya,” imbuh dia.

Keberadaan hutan tersebut, lanjut Akhmad, diperkirakan mampu meredam hingga 61,30 ton CO2 di bumi. Ada beberapa kriteria sebelum hutan disebut ideal sebagai pengurang emisi.

Mulai tipe hutan, ketebalan lantai hutan, dan bekas tebangan. Sementara dalam Profil Kampung-Kampung di Kutai Barat (2005:287), hutan di Kampung Tanjung Soke terbagi dalam beberapa jenis. Yakni hutan perawan, sekunder muda dan tua, belukar dan belukar urat, rawa, dan kerangas.

“Kawasan dengan tutupan yang bagus, walaupun ada pembalakan, hanya skala kecil saja, dan masyarakat perlu diedukasi untuk lebih bisa memanfaatkan kayu-kayu hasil tebangan, untuk kepentingan lain,” ujar Wijaya.

Salah satu pemanfaatan dari hasil pembalakan, batang kayu yang berdiameter tidak terlalu besar dapat dibuat bioarang premium dan biopelet, dengan diolah menjadi serbuk dan di-press menggunakan mesin. “Mesin press kayu biasanya seharga Rp 30—50 juta,” jelas Wijaya.

Menurut perencanaan, World Bank bakal mempertahankan hutan seluas 6,7 hektare di kawasan tersebut dalam kurun lima tahun tersebut. “Ini akan menjadi program prioritas. Untuk program pengurangan emisi, nantinya modal insentifnya tidak ke masyarakat, insentifnya kepada KPH (kesatuan pengelolaan hutan). Kecuali, masyarakat mengelola sendiri melalui program kemitraan ataupun pelelangan sosial,” sambung dia.

Ditunjuknya Tanjung Soke dan Gerunggung sebagai penjaga duta penjaga rimba diyakini bakal berdampak positif kepada pengembangan potensi kampung. Terutama dari sektor pariwisata dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Kayu rotan yang biasa digunakan membuat anyaman dan tas anjat, ada banyak sekali di kawasan ini,” jelas Sahman, warga Kampung Tanjung Soke.

Tidak hanya yang bersifat olahan, potensi lainnya yakni dari alam berupa madu hutan. Pohon banggeris di sana menjadi lokasi ideal lebah hutan membuat sarang. Pada setiap pohon, bisa terdapat hingga 30 sarang lebah. Setiap sarang bisa menghasilkan hingga 15 liter madu. “Biasanya keuntungan dibagi dua oleh pemilik pohon dan pemanjat, setengah liter madu akan dijual dengan harga Rp 150 ribu,” tambah dia.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X