SAMARINDA - Pertimbangan pemindahan pusat pemerintahan (puspem) Kota Samarinda terus digodok. Pemkot Samarinda berkoordinasi dengan beberapa ahli. Yaitu ahli geologi, ahli transportasi, lingkungan, perkotaan, dan ekonomi. Ternyata Sungai Siring tak direkomendasikan.
Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Sugeng Chairuddin mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi untuk percepatan pemindahan pusat pemerintahan. Namun, tak ada kepastian pengerucutan lokasi. Tiga lokasi yang digadang-gadang, yaitu Sungai Siring, Makroman, dan Simpang Pasir.
Pemantauan ketiga lokasi tersebut telah dilakukan dua tim. Meskipun belum dapat memutuskan, dirinya telah berkoordinasi dengan tim yang meng-handle percepatan pemindahan puspem.
Satu lokasi telah dianggap tidak layak lantaran dekat dengan Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto. "Sungai Siring belum bisa direkomendasikan, itu menjadi pertimbangan lagi karena dekat dengan bandara," terangnya beberapa hari lalu.
Selain dekat bandara, Sungai Siring dianggap menjadi daerah resapan air dan daerah hijau. Selebihnya, tempat tersebut menjadi kawasan pertanian berkelanjutan. Hambatan lain, Pemkot Samarinda tidak memiliki lahan di daerah tersebut.
Namun, pihaknya akan tetap melakukan kajian dan analisis terlebih dahulu. Sugeng menjelaskan, pihaknya butuh keseriusan dalam menentukan tempat sebagai lokasi pemerintahan. "Masih dalam kajian. Belum ditentukan sepenuhnya," ujarnya.
Terpisah, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Samarinda Ananta Fathurrozi mengatakan, tiga lokasi tersebut akan terus dikaji dan berkoordinasi dengan tenaga ahli. “Puspem akan ditentukan berdasarkan analisis yang melihat dari SWOT (strength, weakness, opportunity and thread)," ucapnya.
Menurutnya, pemkot saat ini mengejar target penetapan pusat puspem akhir tahun ini. "Nanti kami peringkatkan, mana yang skornya paling tinggi," tutur Ananta. (*/eza/kri/k16)