BALIKPAPAN – Kinerja lini depan Persiba musim lalu jadi sorotan. Beruang Madu dinilai tak punya sosok menakutkan di lini depan. Penampilan tiga striker, Aji Kusuma, Ismail Haris, dan Beny Ashar juga jauh dari kata memuaskan.
Aji dan Ismail masing-masing hanya mampu menyarangkan tiga gol. Sementara Beny Ashar hanya mengoleksi sebiji gol. Pada putaran kedua, Beny Ashar bahkan mesti dipinjamkan ke Persis Solo.
Torehan gol Beny Ashar dan Ismail Haris tentu jauh dari ekspektasi. Apalagi saat membela PSIM Jogjakarta musim 2018, Ismail sukses mengoleksi delapan gol, begitu juga Beny Ashar yang juga mampu mencetak delapan gol bagi Madura FC.
Ketua Balistik Endrik Jatmiko sepakat, pos penyerang memang jadi salah satu titik lemah Beruang Madu musim kemarin. Persiba, disebut Endrik tak punya striker yang cerdas memanfaatkan peluang.
“Kalau melihat musim lalu, kita tidak punya striker mematikan. Khususnya yang lihai memanfaatkan set piece,” ungkap Endrik, Jumat (6/12).
Meski demikian, Endrik menyebut, soal perekrutan pemain sepenuhnya berada di tangan pelatih. Nah, dia berharap, pelatih Persiba nanti mampu merekrut striker yang haus gol.
“Saya rasa setiap pelatih pasti punya kriteria masing-masing, sesuai dengan skema yang diinginkannya,” ungkap laki-laki yang kerap disapa Dalbo ini.
Jika dibandingkan musim lalu, kinerja lini serang Persiba musim ini memang cukup mengenaskan. Tengok saja musim 2018, lini serang Persiba yang dimotori Beni Oktovianto, Rosi Noprihanis, dan Fengky Turnando jadi salah satu yang paling produktif di wilayah timur.
Rosi sukses memborong sepuluh gol disusul Beni Okto dengan sembilan gol dan Fengky sukses mengoleksi tujuh gol. Begitu juga Siswanto yang saat itu mampu mempersembahkan enam gol.
Bahkan sejumlah suporter menginginkan, manajemen Beruang Madu kembali merekrut Rosi Noprihanis yang musim kemarin membela PSIM Jogjakarta. (hul/is/k18)
